Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Senin, 11 Januari 2021 | 13:30 WIB
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri membopong kantong jenazah berisi bagian tubuh diduga korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air dari KN SAR Basudewa di dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT) Tanjung Priok Jakarta Utara, Senin (11/1/2021). [ANTARA/Devi Nindy]

SuaraJakarta.id - Satu kantong jenazah berisi bagian tubuh korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di Kepulauan Seribu dibawa ke daratan.

Proses evakuasi jenazah korban pesawat Sriwijaya Air itu dilakukan Kapal Negara (KN) SAR Basudewa, Senin (11/1/2021).

"Pada pencarian dan pertolongan hari ketiga, ini adalah penyerahan barang bukti atau obyek pencarian pertama yang kita terima siang ini,” ujar Kepala Bagian Operasi Basarnas Brigjen TNI (Mar) Rasman.

Kapal tersebut merapat ke dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT) Tanjung Priok Jakarta Utara, sekitar pukul 11.47 setelah proses pencarian puing pesawat dan korban di perairan Kepulauan Seribu.

Baca Juga: Keluarga Kapten Afwan Sedang Berduka, Komeng Melayat Diserbu untuk Selfie

Satu kantong jenazah tersebut kemudian diserahkan kepada tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri untuk diidentifikasi lebih lanjut.

Satu kantong jenazah tersebut menambah jumlah 18 kantong jenazah yang berisi bagian tubuh diduga korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air tersebut.

Pesawat Sriwijaya Air bernomor register PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB dan jatuh di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 mil lauy (nautical mile/nm) di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB karena karena faktor cuaca.

Baca Juga: Penantian Keluarga Pilot dan Penumpang Sriwijaya Air: Mohon Doa Terbaik

Berdasarkan data manifes, pesawat yang diproduksi pada 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.

Keberadaan pesawat itu tengah dalam investigasi dan pencarian oleh Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Koordinasi langsung dilakukan dengan berbagai pihak, baik Kepolisian, TNI maupun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. [Antara]

Load More