Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Senin, 11 Januari 2021 | 18:21 WIB
Kepala Basarnas Marsekal Madya (Marsdya) Bagus Puruhito memberi keterangan pers di Posco Crisis Center Sriwijaya Air SJ 182 di Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta, Senin (11/1/2021). [Suara.com/Hairul Alwan]

SuaraJakarta.id - Kepala Basarnas Marsekal Madya (Marsdya) Bagus Puruhito memastikan pihaknya terus melakukan operasi SAR gabungan untuk menelusuri bangkai dan jenazah korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di wilayah perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021) pekan lalu.

Sejauh ini, kata Bagus, personelnya sudah mengevakuasi 18 kantong jenazah yang berisi potongan tubuh atau remain human.

Selain itu, 10 kantong berisi potongan atau bagian kecil dari partikel atau badan pesawat juga ditemukan.

"Ada 16 potongan yang cukup besar dari bagian pesawat, serta 6 potong pakaian," katanya kepada awak media saat konferensi pers, Senin (11/1/2021).

Baca Juga: Tim DVI Polri Identifikasi Satu Korban Sriwijaya Air Bernama Okky Bisma

Sementara, ada juga 18 kantong jenazah dan 6 pakaian yang ditemukan melalui operasi SAR.

"Sudah kami serahkan ke DVI Polri dan sedang diproses untuk identifikasi," jelasnya.

Sedangkan, untuk bagian-bagian dari pesawat pihaknya mengkomunikasikan dengan KNKT.

"Kita koordinasikan dengan KNKT untuk melaksanakan penyelidikan selanjutnya," ujar Bagus.

Bagus memastikan, sejak pesawat Sriwijaya Air jatuh, Basarnas melaksanakan operasi SAR gabungan didukung TNI Polri dan seluruh institusi terkait lainnya.

Baca Juga: H+3 Tragedi Sriwijaya Air, Tim Dapati Serpihan Pesawat dan Potongan Tubuh

"Kami bekerja dengan sangat kompak dan dukungan yang sangat kuat hingga operasi ini bisa berjalan dengan baik," ungkapnya.

Kata dia, pelaksanaan operasi SAR dibagi tiga mode. Pertama, menggunakan alur udara untuk melaksanakan pengamatan dan informasi ini diberikan kepada regu SAR di atas permukaan laut atau kapal yang akan mencari korban.

"Pelaksanaan operasi SAR yang dilaksanakan di bawah air juga dilaksanakan oleh penyelam dan kapal-kapal yang menggunakan peralatan. Adapun hasil-hasil yang kita capai adalah hingga saat ini," urainya.

Sejak, Minggu (10/1/2021) juga Basarnas dibantu TNI dari KRI Ridle telah menemukan dan mengidentifikasi adanya sinyal black box Sriwijaya Air.

"Sampai sekarang kita masih melakukan pencarian," jelasnya.

Lebih lanjut, ia juga memastikan pihaknya bersama-sama melakukan pencarian dan kemungkinan ada beberapa kantong segera merapat ke JICT.

"Akan segera kami kirim dan identifikasi apa isinya. Apakah itu part dari pesawat atau bagian lain dari human remain," pungkasnya.

Kontributor : Hairul Alwan

Load More