Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Jum'at, 15 Januari 2021 | 13:24 WIB
Dampak kerusakan bangunan akibat gempa Mamuju, Sulbar, Jumat (15/1/2021). [ANTARA/M Faisal Hanapi]

SuaraJakarta.id - Penduduk Kota Mamuju, Sulawesi Barat mulai kesulitan air dan makanan setelah diguncang gempa bumi.

Gempa Mamuju berkekuatan 6,2 magnitudo mengguncang pada Jumat dini hari sekitar pukul 02.28 WITA.

"Kami butuh air dan makanan karena semua pusat perbelanjaan di kota Mamuju tutup dan ada yang roboh, Pemerintah pusat harus membantu masyarakat Sulbar," ucap warga Mamuju, Indrawati, Jumat (15/1/2021) siang.

Ia mengatakan, warga telah berada di pengungsian dan mendirikan tenda darurat dan belum mau kembali ke rumah, karena khawatir gempa susulan.

Baca Juga: Rumah Susun Korem 142 Taro Ada Taro Gau Mamuju Hancur Akibat Gempa

"Warga belum mau pulang karena selain rumahnya hancur, gempa susulan masih terus terjadi, yang jelas kami butuh air dan makanan di pengungsian," ungkpanya.

Gempa Mamuju yang terjadi pada kedalaman 10 kilometer terletak enam kilometer timur laut kabupaten Majene 2.98 LS-118.94 BT.

Akibat Gempa Sulbar itu, sebanyak 2.000 orang memilih sementara menetap di pengungsian.

Hingga berita ini diturunkan pemerintah setempat melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Polman dan Kabupaten Majene telah menyatakan, korban meninggal akibat gempa Mamuju sebanyak tiga orang dan korban luka 200 orang. [Antara]

Baca Juga: Dampak Gempa Majene : Trans Sulawesi Putus, Warga Dihimbau Cari Jalur Lain

Load More