SuaraJakarta.id - Pasien COVID-19 Tangsel meninggal dunia karena dua hari menunggu ketersedian ruang ICU. Dari 75 rumah sakit yang dihubungi di Jabodetebaek, satu pun tak ada yang tersedia.
Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie turut berkomentar ada salah satu warganya yang meninggal karena tak mendapat perawatan di ruang ICU itu.
Saat ini ketersediaan ICU di Kota Tangsel sudah penuh 100 persen.
"Iya, memang ICU penuh 100 persen, sedangkan keterisiaan ruang perawatan isolasi juga mencapai 94 persen. Mau gimana lagi?" kata Ben.
Menurutnya, kondisi tersebut tak hany terjadi di Tangsel tetapi di semua wilayah Jabodetabek.
"Bukan hanya di Tangsel, tapi di Jabodetabek juga tingkat keterisian ICU sudah sangat tinggi. Jadi sekarang ini susah," ungkap Ben.
Ben menuturkan, untuk menambah ruang ICU dan ruang perawatan itu butuh waktu dan proses. Terkini misalnya, Pemkot Tangsel tengah menyiapkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pakulonan di Kecamatan Serpong.
"Penambahan ICU juga butuh waktu dan proses. Saat ini kita lagi penyiapan RSUD Pakulonan. Tapi belum siap semuanya, mudah-mudahan akhir bulan ini siap," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, kabar satu orang meninggal karena tak mendapat ruang ICU itu ramai diunggah oleh akun twitter @LaporCovid.
Baca Juga: Punya Mobil PCR, Dinkes Bantul Hanya Prioritaskan Pemeriksaan Mendesak
"Hari ini, satu pasien positif Covid-19 meninggal di sebuah puskesmas di Tangerang Selatan. Setelah dua hari mencari ICU di Jabodetabek. Pihak keluarga dan puskesmas telah mencari ke beberapa RS, LaporCovid juga telah menghubungi lebih dari 75 SPGDTdi wilayah Jabodetabek, Dinkes DKI dan (tim) Menkes. Namun semua RS full," tulisnya dalam unggahan gambar itu.
Salah seorang relawan LaporCovid, Yemiko membenarkan soal unggahan tersebut. Meski begitu, pihaknya tak bisa memberikan informasi detail soal identitas pasien dan nama puskesmas tempat pasien positif Covid-19 itu meninggal.
"Jadi terkait dengan data dan identitas mungkin kami tidak bisa memberikan," kata Yemiko, Jumat (22/1/2021).
Yemiko menjelaskan, pasien tersebut meninggal dunia setelah dua haru nencari rumah sakit.
"Akan Tetapi dengan kondisi saturasi oksigen yang terus menurun dan tidak adanya rumah sakit yang dapat menampung di Tangerang Selatan akhirnya ada yang melapor ke kami," jelasnya.
Kontributor : Wivy Hikmatullah
Berita Terkait
-
Anggaran Daerah Dipotong, Menteri Tito Minta Pemda Tiru Jurus Sukses Sultan HB X di Era Covid
-
Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Korupsi Wastafel Rp43,59 Miliar saat Pagebluk Covid-19, SMY Ditahan Polisi
-
Katanya Ekonomi Tumbuh 5,12 Persen, Kok BI Pakai Skema saat Covid-19 demi Biayai Program Pemerintah?
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
Terkini
-
41 Napi Jakarta Berisiko Tinggi Dibuang ke Nusakambangan, Ini Alasannya
-
Rezeki Awal Minggu: Klaim DANA Kaget Rp336 Ribu Sekarang, Semua Bisa Dapat
-
Industri Tekstil Nasional di Ujung Tanduk? Pengusaha Minta Tolong ke Purbaya
-
Jakarta Tiru Jepang! Jembatan Donat Ini Bakal Ubah Cara Kita ke Kantor?
-
Detik-Detik Pelajar Tenggelam di Kali Cengkareng: Warga Sempat Ulurkan Bambu Penyelamat