Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana | Hernawan
Senin, 25 Januari 2021 | 07:15 WIB
Natalius Pigai dan neno Warisman membahas peristiwa tewasnya enam anggota FPI. - (YouTube/Neno Warisman)

"Jaman Jokowi dan PDIP memproduksi rasisme secara masif. Mau bantah?" ujar Natalius Pigai.

Natalius Pigai sebut zaman Jokowi dan PDIP memproduksi rasisme secara massif (Twitter/NataliusPigai2).

Sebelumnya, Hasto Kristiyanto angkat bicara soal keterlibatan suku-suku tertentu dalam iklim perpolitikan.

Hasto Kristiyanto dalam webinar bertajuk "Revisi Undang-Undang Pemilu dan Integritas" mengaku mendambakan setiap warga negara setara, tidak ada pembedaan latar belakang suku.

"Kami mendambakan wali kota Solo misalnya, ada dari Papua, orang Jawa bisa jadi wali kota di Papua, setiap warga negara setara, tidak membedakan suku," tutur Hasto Kristiyanto.

Baca Juga: Innalillahi Ratusan Orang Tewas 6 Tahun Jokowi Berkuasa karena Tambang

Natalius Pigai disandingkan dengan Gorila oleh pengguna Facebook dengan akun Ambroncius Nababan. Dia baru-baru ini menulis sebuah pernyataan rasis tertuju pada Natalius Pigai.

Hal itu disampaikan untuk menyerang pernyataan Natalius terkait vaksin Covid-19.

"Mohon maaf yang sebesar-besarnya, vaksin Sinovac itu dibuat untuk manusia bukan untuk gorila apalagi kadal gurun. Karena menurut UU gorila dan kadal gurun tidak perlu divaksin," tulis akun tersebut.

Unggahan Ambroncius Nababan tersebut menuai protes dari berbagai pihak lantaran dinilai terlampau keterlaluan.

Baca Juga: JATAM Bongkar 16 Pensiunan TNI dan Polisi di Pusaran Bisnis Tambang

Load More