Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Rabu, 10 Februari 2021 | 21:53 WIB
Muhamad Falih Akmar, balita penderita Hidrosefalus, tengah menyusu saat ditemui di kediamannya. [SuaraJakarta.id/Wivy Hikmatullah]

Dalam masa perawatan tersebut, Akmar dipasangi selang untuk membuang cairan yang ada di kepalanya selama beberapa bulan dan menjalani perawatan mandiri di rumah.

Tetapi, karena semakin memburuk, Akmar kemudian dirujuk lagi ke RSUP Fatmawati untuk mendapatkan perawatan intensif.

"Akmar dirujuk karena ada saluran selangnya yang tersumbat dan membuatnya kejang-kejang kesakitan. Jadi kita bawa lagi ke RS," ungkap Septiyan.

Akmar, harus menjalani perawatan di RSUP Fatmawati selama dua bulan penuh.

Baca Juga: Derita Hidrosefalus, Bayi 2 Bulan di Tualang Butuh Donasi untuk Pengobatan

Beruntung, selama perawatan tersebut menunjukkan perkembangan baik dan pada 22 September lalu Akmar dibolehkan pulang dan melakukan perawatan mandiri di rumah.

Selama perawatan itu, Yani dan Septiyan mengandalkan biaya dari BPJS Kesehatan. Meskipun tak semua obat-obatan ditanggung.

Harga obat-obatannya bervariasi, mulai dari Rp 85 ribu sampai paling besar Rp 600 ribu.

"Kalau dihitung-hitung mah, sudah habis banyak buat biaya si dede. Tapi mau gimana lagi, berapa pun demi kesembuhan si dede ya Insya Allah dipenuhi. Alhamdulillah, rezeki mah ada aja," ungkapnya.

Untuk biaya pengobatannya, Septiyan mengaku hanya bisa mengandalkan bantuan dari ibu dan mertuanya.

Baca Juga: Kondisi Bayi Pengidap Hidrosefalus Ini Bikin Iba

Septiyan berharap, anak laki-lakinya itu bisa sehat dan normal seperti anak lainnya.

Load More