Scroll untuk membaca artikel
Agung Sandy Lesmana | Yaumal Asri Adi Hutasuhut
Kamis, 25 Februari 2021 | 18:46 WIB
Tim Inafis melakukan olah TKP peristiwa penembakan yang menewaskan tiga orang di Kafe RM Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (25/2/2021). (ANTARA/Devi Nindy)

SuaraJakarta.id - Fakta baru ditemukan di balik nasib tragis S, anggota TNI AD di RM Kafe, Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (25/2/2021) dini hari tadi. Korban tewas ditembak oleh anggota polisi berinisial Bripka CS yang ketika itu sedang mabuk berat. 

Usut punya usut, prajurit TNI itu ternyata sudah tiga bulan bekerja menjadi petugas keamanan kafe sebelum tewas ditembak Bripka CS.

Fakta itu diungkap Panca, petugas parkir yang ditemui di RM Kafe, Kamis (25/2/2021) petang. 

“Iya jaga disitu, tiap hari emang disuruh ngawasin di situ,” ucap Panca. 

Baca Juga: Tegas! Instruksi Pangdam Jaya Tanggapi Prajurit TNI AD Ditembak Mati Polisi

Panca tak menjelaskan secara rinci pekerjaan S sebagai petugas keamanan RM Kafe. Dia hanya mengatakan, jika korban ditugaskan untuk mengawasi jika ada pengunjung kafe yang berbuat onar. Sebab, dia tak menampik jika banyak keributan gara-gara pengungjung mabuk di kafe tersebut. 

Lokasi penembakan di Cengkareng (Antara)

“Ya dia kan disuruh bosnya suruh jagain situ, namanya orang minum-minum kan resek-resek apa ya kan, takut ada keributan di situ,” ujarnya.

Usai peristiwa penembakan itu, RM Kafe kini dijaga ketat aparat TNI-Polri. Terlihat pula garis polisi melintang di lokasi kafe pertanda jika lokasi itu dilarang dimasuki warga karena sedang diusut aparat kepolisian. 

Mabuk Tak Mau Bayar

Kabid Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menuturkan peristiwa berdarah itu bermula tatkala Bripka CS mendatangi kafe tersebut sekira pukul 02.00 WIB dini hari tadi. Selanjutnya, sekira pukul 04.00 WIB salah satu pegawai kafe menagih pembayaran terhadap tersangka.

Baca Juga: Polisi Amankan 2 Motor di TKP Penembakan oleh Bripka CS di Kafe Cengkareng

Ketika itu, tersangka tak terima lantaran merasa tagihan tersebut terlalu mahal. Cekcok pun terjadi, hingga akhirnya Bripka CS menembak mati ketiga korban dan melukai satu korban lainnya.

RM Kafe di Cengkareng dijaga ketat polisi usai Bripka CS tembak mati TNI dan dua pegawai kafe. (Suara.com/Yaumal)

"Ada empat korban yang tiga meninggal dunia di tempat," ungkap Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis.

Ketiga korban meninggal dunia, yakni berinisial ST anggota TNI AD yang bertugas menjadi keamanan kafe, FS pelayan kafe, dan MK kasir kafe. Sedangkan satu korban luka-luka ialah HA selaku manajer kafe.

Dalam perkara ini Bripka CS telah ditetapkan sebagai tersangka. Dia dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan.

Terancam Dipecat

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran memastikan akan menindak tegas oknum anggotanya tersebut. Selain terancam sanksi pidana, yang bersangkutan juga terancam diberhentikan secara tidak hormat.

"Kami akan menindak pelaku dengan tegas, akan penegakan hukum yang berkeadilan," katanya

Load More