SuaraJakarta.id - Tak lekang oleh waktu. Begitulah kiranya sedikit gambaran tentang sosok Benyamin S, seniman Betawi yang hari ini, Jumat (5/3/2021) genap berusia 82 tahun.
Meski sosoknya sudah tiada sejak 25 tahun lalu, namun kemasyhuran artis multitalenta dari tanah Betawi ini tak pernah lekang di makan zaman.
Sosoknya bahkan bisa dibilang nyaris sulit ditandingi oleh seniman Betawi lainnya di masa kini.
Peneliti sejarah JJ Rizal dalam tulisannya dikutip dari sejarahjakarta.com, menyatakan, "Benyamin memang bukan sekadar nama, dia adalah sebuah pengertian. Sosok yang merupakan representasi dari tradisi-kebudayaan orang Betawi."
"Suksesnya, daya pukaunya, maupun kenakalannya yang genial. Semua itu adalah buah dari apa yang disebut oleh penulis biografi terkemuka, Rudolf Mrazek, sebagai ‘struktur pengalaman’ atau apa yang telah membudaya dalam diri seseorang, melalui mana ia mengonsepkan dirinya dan masyarakat."
"Dalam hal ini struktur pengalaman Benyamin adalah corak khas masyarakat Betawi yang mempunyai 'egaliterianisme' dan 'anti-formalisme'. Benyamin adalah cermin dari yang disebut pengamat kebudayaan Betawi, Mona Lohanda, sebagai ciri utama budaya Betawi yang jauh dari pakem-pakem kaku, tetapi sangat menampakkan sifat 'kelenturan',” tulisnya dikutip SuaraJakarta.id—grup Suara.com—Jumat (5/3).
Untuk mengenang almarhum, berikut sekilas profil Benyamin S yang dirangkum SuaraJakarta.id dari berbagai sumber.
Asli Kemayoran
Benyamin Sueb lahir di Kemayoran, Batavia (sekarang wilayah administrasi Jakarta Pusat) pada 5 Maret 1939.
Baca Juga: Atun-Zaenab Berduka Rina Gunawan Wafat, Pernah Akting Bareng Serial Si Doel
Ayahnya adalah Sueb. Nama asli ayahnya adalah Sukirman. Lalu berganti nama menjadi Sueb sejak memutuskan menetap di Jakarta.
Sementara ibu Benyamin Sueb bernama Siti Aisyah, putri seorang pendekar Betawi terkemuka dan kaya, Rodiun atau lebih dikenal dengan sapaan Haji Ung atau Jiung.
Sejak usianya baru menginjak dua tahun, Bang Ben—sapaan akrab almarhum—sudah ditinggal wafat ayahandanya.
Orkes Kaleng
Bakat seni Benyamin Sueb sudah terlihat sejak masih kanak-kanak. Darah seni mengalir deras dalam tubuhnya. Terutama dari sang kakek.
Dua engkong Benyamin, yaitu Saiti peniup clarinet dan Haji Ung pemain Dulmuluk, sebuah teater raykat pada zaman kolonial Belanda.
Berita Terkait
-
Cerita Remaja dan Kuliner Khas Betawi Berpadu dalam Novel Delicious Lips
-
Pramono Wajibkan Hotel Bintang Empat dan Lima Tonjolkan Budaya Betawi, Minimal 2 Bulan dalam Setahun
-
Selamatkan Ondel-ondel dari Jalanan, Pemprov DKI Siapkan Perda Warisan Betawi
-
Dalih Pelestarian, DPR Ingin Budaya Betawi jadi Mata Pelajaran Siswa di Sekolah: Tak Ada Cara Lain!
-
Ondel-Ondel Dilarang Dipakai Ngamen, Pemprov DKI Siapkan Perda untuk Selamatkan Budaya Betawi
Terpopuler
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Jay Idzes Masih Cadangan, Eliano Reijnders Sudah Gacor
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Agustus: Ada 10.000 Gems dan Pemain 108-111 Gratis
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- 55 Kode Redeem FF Max Terbaru 17 Agustus: Klaim Skin Itachi, Diamond, dan Item 17-an
Pilihan
-
Pemain Keturunan Liga Inggris Bahas Timnas Indonesia, Ngaku Punya Sahabat di Skuad Garuda
-
Phwa Sian Liong yang Bikin Soviet Mati Gaya: Hilang di Google, Tak Sempat FYP Tiktok
-
5 Rekomendasi HP Memori 512 GB Harga di Bawah Rp 5 Juta, Pilihan Terbaik Agustus 2025
-
Carut Marut Penyelenggaraan Haji RI Mulai Kuota Hingga Transparansi Dana
-
Berani Banget! Alex Pastoor Bikin Heboh Publik Belanda Gegara Ucapannya
Terkini
-
5 Cara Cerdas Mendapatkan Dana Kaget Hari Ini, Langsung Cair Anti Tertipu
-
Layanan SIM Keliling Tersedia di 5 Lokasi DKI Jakarta
-
Pabrik Lilin Rumahan di Jakbar Ludes Terbakar
-
Indonesia Emas 2045: IHCBS 2025 Siapkan Strategi Hadapi Tantangan Ekonomi Global!
-
Bagaimana Dompet DANA Kaget Menjadi Penolong Finansial Tak Terduga?