SuaraJakarta.id - Asrul Burhan, ahli waris pemilik tanah, mengklarifikasi alasannya membangun pagar beton yang berdampak terisolasinya aktivitas keluarga almarhum Munir di Jalan Akasia No 1 RT 04/03 Kelurahan Tajur, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang.
Pria yang akrab disapa Ruli ini mengatakan, di sepanjang pagar beton itu berdiri merupakan tanah milik almarhum ayahnya, Anas Burhan. Tanah tersebut masih berupa Akta Jual Beli (AJB).
Ruli mengungkapkan, dirinya tak pernah mengaku-ngaku sebagai pemilik tanah. Sebab, ia masih memiliki sejumlah adik keturunan ayahnya.
"Iya saya (selamatkan tanah ayah). Belum (pecah waris), saya berempat masih hidup. Kita enggak pernah bikin akta waris. Jadi saya enggak bisa buktikan saya pemilik tanah itu," kata Ruli saat ditemui SuaraJakarta.id—grup Suara.com—dan beberapa media lainnya di kediamannya, Minggu (14/3/2021) sore.
Ruli menjelaskan, awal mula ia membangun pagar beton di tanah milik ayahnya itu pada tahun 2019.
Saat itu, ia masih memberikan akses jalan selebar 2,5 meter untuk aktivitas keluarga almarhum Munir.
Kisruh mulai terjadi saat banjir melanda kawasan tersebut pada 21 Februari 2021. Pagar beton itu roboh.
Ruli menduga tembok beton itu roboh karena dihancurkan oleh keluarga almarhum Munir.
Pihak keluarga Munir, kata Ruli, sempat menyatakan bahwa pagar beton itu roboh karena terpaan banjir.
Baca Juga: Kronologi Akses Rumah Warga di Ciledug Dipagar Beton
"Tiba-tiba pagar saya roboh. Saya tanya, 'Enggak-enggak, saya engga tahu'. (Lalu saya bilang) 'Padahal mbak tinggal di situ'," ucap Ruli menirukan percakapannya dengan salah satu keluarga Munir.
"Kalau itu roboh (karena banjir) saya mau marah sama siapa, itu alam. Tapi posisi robohnya ke depan, (sementara) air dari depan masa robohnya ke depan. Harusnya (pagar betonnya roboh) ke belakang," sambungnya.
Sebelumnya diberitakan, Asep (28)—salah satu putra almarhum Munir—mengatakan awal mula ayahnya membeli rumah itu pada 2016 melalui pelelangan.
"Pada tahun 2019, enggak tahu kepemilikannya seperti apa, dari ahli warisnya itu tiba-tiba mengaku jalan itu dijual, dipagarlah jalan itu. Tapi saat itu kami masih dikasih akses masuk, cuma bisa satu motor," ujarnya, Jumat (12/3/2021).
Saat hujan membanjiri kawasan tersebut pada, Minggu (21/2/2021) lalu, pagar beton tersebut roboh.
Berita Terkait
-
Persita Tangerang Fokus Matangkan Serangan Tanpa 3 Pemain Inti Lawan PSM Makassar
-
Saat Api Melalap Asrama Polsek Serpong, Sri Kartini Selamatkan 'Harta' Paling Berharga
-
Tangis Guru di Tangsel Korban Kebakaran Polsek Serpong: H-3 Menjelang Nikah, Uang dan Souvenir Ludes
-
Persita Tangerang Resmi Pinjam Striker Asing Bhayangkara FC
-
BRI Super League: Lepas Zalnando, Persib Bandung Dijamin Tetap Kokoh?
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
TransTRACK Academy Gelar Pelatihan Digital Supply Chain untuk Tingkatkan Efisiensi Distribusi
-
Polisi Masih Buru Aktor Intelektual Kerusuhan Jakarta
-
Kasus Pembunuhan Anak di Pondok Pinang Dihentikan! Ini Alasan Polisi
-
Livin' Planet dan Aktivasi Keberlanjutan Looping For Life Perkuat Komitmen ESG Bank Mandiri
-
Titik Rawan Jakarta Barat Dijaga Ketat! Polres Kerahkan Personel Gabungan