Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Senin, 15 Maret 2021 | 15:24 WIB
Joko Trihermanto, Bang Jack dulunya adalah teroris ditakuti. Bang Jack ahli bom yang berguru ke gembong teroris Doktor Azahari Husin. Namun Bang Jack tobat. (Ayosemarang)

SuaraJakarta.id - Bang Jack dulunya adalah teroris ditakuti. Bang Jack ahli bom yang berguru ke gembong teroris Doktor Azahari Husin. Namun Bang Jack tobat.

Pria bernama lengkap Joko Trihermanto itu merupakan ahli merakit bom. Kepiawaian tangannya meracik bom berubah untuk masakan soto.

Jack sendiri membuka warung sotonya di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Berlokasi di Gang Kurma VI, Tangkil Baru, Manang, Kecamatan Grogol, Kabupaten Karanganyar, pria 45 tahun itu menamai warung soto sesuai namanya, Bang Jack.

"Warung ini sudah lima tahun. Saya memang suka kuliner, ketika keluar tahanan saya pernah kerja di restoran dan pernah punya angkringan," kata Jack, melansir Ayosemarang.com, Minggu (14/3/2021).

Baca Juga: Ketika Putra Hendropriyono Cecar Ridwan Kamil soal Teroris di Jawa Barat

Bang Jack pernah dipenjara selama 6 tahun dan keluar pada tahun 2008.

Bang Jack adalah lulusan S1 Fakultas Pendidikan Universitas 11 Maret Solo (UNS). Dia aktif dalam terorisme sejak tahun 1999 di Poso dan Ambon.
Kemudian Tahun 2002 sebagai timer dan peramu bom Bali 1.

Jack seringkali mendapat peran sebagai pelaku yang memutuskan kapan waktunya bom diledakkan atau disebutnya dengan istilah "timer". Ia juga pernah terlibat perampokan bersama Nordin M Top di sebuah perusahaan di Malang.

"Tapi sekarang saya sudah bertekad kembali ke pangkuan pertiwi dan berbaur dengan masyarakat. Warung soto ini salah satu caranya, di warung ini pernah ada beberapa eks napiter yang bekerja di sini secara bergantian," ujar bapak dari 6 anak ini.

Tidak semua pekerja Jack adalah eks napiter. Satu di antaranya seorang remaja non-muslim.

Baca Juga: Tiga Terduga Teroris di Kalbar Masih Ditahan di Mako Brimob

"Tapi dia (pekerja non-muslim) sedang libur, karena ibadah ke gereja," ungkap pria kelahiran Kulonprogo, 1 Desember 1976 ini.

Warung yang terdapat 10 meja dan 20 bangku ini buka mulai pukul 05.30 dan tutup pukul 10.30. Sekali dalam sebulan, yaitu pada Jumat pertama, Jack mengratiskan seluruh dagangannya untuk masyarakat.

"Namanya Jumat barokah, semua penggunjung gratis makan di sini. Dengan mengadakan seperti ini, setidaknya setiap bulan ada orang yang nganggeni saya," kata Jack seraya tertawa.

Disinggahi Ganjar Pranowo

Jack kedatangan pembeli spesial yaitu Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan sang istri, Siti Atikoh. Ganjar bersepeda dari Tawangmangu ke warung soto yang beratapkan "besi seng" tersebut.

Ganjar yang mendengar cerita tersebut pun mengapreasi cara Jack Harun. Menurutnya, Jack Harun tidak sulit diterima kembali oleh masyarakat karena ada niat dari yang bersangkutan.

"Ini adalah cara reintegrasi sosial yang menarik. Selain berwirausaha bikin warung soto yang menurut saya ueenakk ini. Mas Jack juga sering memberikan edukasi terhadap anak-anak muda tentang bahaya terorisme dan radikalisme," imbuhnya.

Ia menambahkan, pemerintah akan memberikan dukungan lewat program-program bagi eks napiter supaya dapat diterima baik oleh masyarakat.

"Kalau mereka (eks napiter, RED) bekerja sesuai passion-nya, itu enak karena pemerintah tinggal memberikan kebutuhannya apa saja. Tapi kalau mereka belum punya ketrampilan, maka kami perlu memberikan pelatihan dulu," tandasnya.

Load More