SuaraJakarta.id - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi membenarkan Sarana Jaya sudah membeli lahan seluas 70 hektare. Anggaran yang dihabiskan bahkan mencapai Rp3,3 triliun.
Komisi B DPRD DKI Jakarta sempat mempertanyakan pembelian lahan itu saat rapat Senin (15/3/2021) lalu. Namun pihak Sarana Jaya tak bisa menjelaskannya karena kurang persiapan.
Rapat ini akhirnya ditunda selama dua pekan. Pihak Sarana Jaya di pertemuan selanjutnya diminta untuk menjelaskan secara rinci pembelian lahan itu.
Berkaitan dengan ini, Prasetio menyebut pemerintah berpotensi mengalami kerugian hingga Rp1 triliun.
Baca Juga: Disebut Terlibat Korupsi Sarana Jaya, Ketua DPRD DKI: Anies yang Keluarkan
"Sejak 2019 sudah Rp3,3 triliun digelontorkan dari APBD untuk PD Sarana Jaya. Sejauh ini, paling banyak digunakan untuk pembebasan lahan," ujar Prasetio dalam keterangan tertulis, Jumat (19/3).
Ia mengatakan lahan yang dibeli itu memang kebanyakan digunakan untuk program rumah DP Rp 0. Hal ini tertuang dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 51 Tahun 2019 yang berisi tentang penugasan sejumlah BUMD untuk memenuhi janji Anies saat kampanye dulu.
Kemungkinan kasus korupsi yang disangka dilakukan Direktur Utama nonaktif Perumda Pembangunan Sarana Jaya Yoory C Pinontoan ada di dalamnya.
"Di dalam pergub itu dijelaskan bahwa untuk melaksanakan tugas itu, Gubernur Anies Baswedan akan memberikan pendanaan berupa penyertaan modal daerah, subsidi, pemberian pinjaman, atau pendanaan lainnya yang sah," jelasnya.
Tak hanya itu, Sarana Jaya juga harus memberikan laporan secara rutin kepada Gubernur Anies Baswedan. Karena itu, Anies seharusnya tahu mengenai penggunaan lahan itu.
Baca Juga: KPK Didesak Periksa Ketua DPRD DKI Soal Dugaan Korupsi Anak Buah Anies
"Jika terjadi potensi kerugian dalam pelaksanaan penugasan, BUMD yang ditugaskan juga wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada gubernur melalui Perangkat Daerah yang membidangi urusan pembinaan BUMD," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Kasus Dugaan Korupsi Lahan di Rorotan, KPK Panggil Eks Direktur Pengembangan Perumda Sarana Jaya
-
Lewat 2 Saksi dari Perumda Sarana Jaya, KPK Dalami Pembayaran Pengadaan Lahan Rorotan
-
Curhatan Prasetyo Edi Ketua DPRD DKI 2 Periode yang Pimpin Rapat Paripurna Terakhir: Percik-Percik Kecil itu Biasa
-
Jelang Jabatan Ketua DPRD Lengser, Prasetyo Edi Pulangkan Pelat Mobil B 2 DKI ke Heru Budi
-
Ketua DPRD DKI 2 Periode, Curhatan Prasetyo Edi Pimpin Rapat Paripurna Terakhir: Kalau Percik-Percik Kecil itu Biasa
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
Terkini
-
Sejumlah 15 Ribu Pendatang Baru Bakal Adu Nasib di Jakarta, Gubernur Pramono Janjikan Ini
-
Alasan Bank DKI Lakukan Maintenance saat Masa Lebaran: Aktif Otomatis karena Masalah Sistem
-
Cuti Bersama Berakhir, Arus Lalu Lintas di Sejumlah Ruas Jalan Jakarta Masih Lancar
-
390 Ribu Pengunjung Padati Ancol Selama Lebaran, Masih Ada Konser NDX AKA di Tanggal Ini
-
Wajib Lapor Diri! Pendatang Baru di Jakarta Harus Tahu Aturan Ini