SuaraJakarta.id - Ada 10 rusun baru di Jakarta khusus warga bergaji kecil. Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman (PRKP) DKI Jakarta menargetkan pembangunan 10 rumah susun sederhana sewa (sewa) bisa rampung tahun 2021 ini.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman (PRKP) DKI Jakarta, Sarjoko mengatakan, 10 rusunawa tersebut dibangun dengan 31 tower dengan jumlah hunian mencapai 5.835 unit.
“Pembangunan sudah dimulai sejak tahun lalu menggunakan skema multiyears dengan anggaran mencapai Rp 2,2 triliun. Saat ini progresnya sudah berkisar 40 sampai 50 persen," ujarnya, Kamis (25 Maret 2021).
Sarjoko menjelaskan 10 rusunawa yang dibangun ini diperuntukkan bagi warga DKI Jakarta yang merupakan masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR.
Akan tetapi proses penghuniannya baru dilakukan tahun 2022.
“Kalau semua sudah selesai, total akan ada 45 rusunawa di Jakarta yang dikelola Dinas PRKP,” ungkapnya.
Dia menambahkan warga DKI Jakarta yang berminat untuk menghuni rusunawa dapat mengakses aplikasi berbasis mobile Sirukim (Sistem Informasi Perumahan dan Permukiman).
“Rusunawa ini diperuntukkan bagi warga DKI Jakarta yang merupakan masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR,” ungkap Sarjoko.
Menurutnya, rusunawa menjadi salah satu alternatif pilihan untuk tinggal di tempat yang layak, sehat, aman dan nyaman.
Baca Juga: Pemerintah akan Bangun Rusun Rp 5 Miliar bagi Yayasan dan Keuskupan di NTT
“Rusunawa ini juga dilengkapi beragam fasilitas, termasuk untuk mendukung pengembangan kehidupan sosial, budaya dan ekonomi.”
Kesepuluh rusunawa yang sedang dibangun yakni:
- Rusunawa PIK Pulogadung
- Rusunawa Jalan Inspeksi BKT Ujung Menteng
- Rusunawa Karang Anyar
- Rusunawa Cakung Barat
- Rusunawa Penjaringan
- Rusunawa Padat Karya
- Rusunawa Cipinang Besar Utara
- Rusunawa Pulo Jahe
- Rusunawa Kelapa Gading Timur
- Rusunawa PIK Pulogadung Tahap II
Berita Terkait
-
Negara Ini Sediakan Rumah Susun Murah Buat Masyarakat Penghasilan Rendah
-
Detik-detik Menegangkan Maling Motor di Cengkareng: Tembakan Meleset, Nyawa Melayang Diamuk Massa!
-
Sengketa Kampung Susun Bayam: Warga Tolak Draf Kontrak Jakpro, Tuntut Kesetaraan dan Janji
-
Pramono Dikadali? Klaim Warga Sudah Huni KSB, Furqon Skakmat: Cek Dulu Pak, Kami Masih di Huntara!
-
Tarif Air PAM Mahal, Warga Rusun Geruduk Balai Kota Jakarta
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Anti Aging Wardah agar Wajah Bebas Flek Hitam dan Glowing
- Dukung Pertumbuhan Ekosistem Kecantikan dan Fashion, BRI Hadirkan BFF 2025
- Kantornya Dikepung Ribuan Orang, Bupati Pati Sudewo: Saya Tak Bisa Dilengserkan
- Eks Menteri Agama Gus Yaqut Dicekal Terkait Korupsi Haji! KPK Ungkap Fakta Mengejutkan
- 5 Rekomendasi Bedak Padat yang Tahan Lama dan Glowing, Harga Mulai Rp30 Ribuan
Pilihan
-
Jelang Pidato Prabowo, Harga Emas Antam Merosot Jadi Rp 1.909.000 per Gram
-
80 Tahun Kemerdekaan RI: Lapangan Kerja Kurang, 7 Juta Nganggur, 70 Juta Bekerja Tanpa Jaminan!
-
Core Indonesia: 80 Tahun Merdeka, Indonesia Masih Resah soal Kondisi Ekonomi
-
Efisiensi Anggaran jadi Bumerang, Kenaikan PBB Bikin Warga Pati Hingga Cirebon Berang
-
Kenaikan PBB 250 Persen Bikin Warga Pati Ngamuk, Kebijakan Efisiensi Anggaran Disebut Biang Keroknya