Scroll untuk membaca artikel
Erick Tanjung | Fakhri Fuadi Muflih
Rabu, 31 Maret 2021 | 19:50 WIB
Ilustrasi-- Proyek rumah DP 0 rupiah Pemprov DKI Jakarta di Pondok Kepala, Jakarta Timur. (Suara.com/Tyo)

SuaraJakarta.id - Perumda Pembangunan Sarana Jaya masih belum bisa memberikan penjelasan terkait pembelian lahan seluas 70 hektar yang dilakukan sejak tahun 2018 lalu. DPRD DKI pun geram karena pengadaan itu masih menjadi misteri.

Dalam rapat Komisi B DPRD DKI, anggota dewan dari fraksi PDIP Gilbert Simanjuntak menagih data lengkap soal pembelian lahan itu. Pasalnya pihak Sarana Jaya sudah pernah menjanjikannya dalam pertemuan dua pekan lalu.

Namun apa yang dipaparkan Plt Direktur Utama Sarana Jaya Indra S Arrharys tak memuaskannya dan anggota lain. Gilbert pun geram dan menilai lahannya fiktif.

"Itu lahan fiktif apa gimana? Kenapa nggak ditampilkan?" ujar Gilbert di gedung DPRD DKI, Rabu (31/3/2021).

Baca Juga: Tak Memuaskan, DPRD Nilai Sarana Jaya Tutupi Data Pembelian Lahan

Gilbert menyebut pihaknya selama ini belum pernah mendapatkan informasi berupa laporan atau data yang disampaikan terkait lahan itu. Ia pun mendesak Sarana Jaya untuk menjelaskan dalam waktu dekat.

"Tanah yang 70 hektar itu, saya minta dijelaskan di mana saja lokasinya dan alokasinya buat apa?" ujarnya.

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Abdul Aziz mengatakan, sejauh ini penjelasan Sarana Jaya adalah lahan itu untuk program rumah DP 0 rupiah.

"Secara lisan mereka sudah menyebut ini untuk DP Rp0 rupiah," katanya.

Akhirnya karena paparan dinilai tak lengkap, Sarana Jaya akan menjelaskan soal lahan itu. Tapi dalam bentuk tertulis yang disampaikan kepada anggota dewan, bukan dalam rapat.

Baca Juga: Anak Buah Anies Diduga Lakukan Pelecehan Seksual, PDIP: Lindungi Korban

Load More