Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana | Ria Rizki Nirmala Sari
Senin, 05 April 2021 | 17:00 WIB
teroris Condet Husen Al Hasny (Terkini.id)

SuaraJakarta.id - Aziz Yanuar, orang dekat Habib Rizieq Shihab bongkar operasi intelijen pembusukan FPI. Salah satunya dengan menjadikan terduga teroris Husein Hasny sebagai anggota FPI. Padahal Husein Hasny sudah dipecat dari FPI sejak 2017.

Aziz Yanuar yang juga pengacara Habib Rizieq Sihab menjelaskan pemecatan itu didasari adanya kecurigaan terhadap Husein yang membantu operasi intelijen.

"Sejak lama FPI sudah mencium ini adalah salah seorang dari banyak garapan operasi intelejen untuk pembusukkan FPI," kata Aziz kepada Suara.com, Senin (5/4/2021).

FPI enggan menganggap Husein sebagai bagiannya. Terlebih FPI juga sudah dibubarkan pemerintah.

Baca Juga: Pengacara Habib Rizieq Sebut Husein Hasny Kaki Tangan Intelijen

"Terbukti saat ini, beberapa jadi corong dan agen pembusukan itu dengan bawa-bawa nama FPI," papaprnya.

Sebelumnya, terduga teroris yang ditangkap Densus 88 Antiteror di Condet, Jakarta Timur, diketahui bernama Husein Hasny (HH) bersama tiga teroris lainnya di Bekasi.

Berkaitan dengan ini Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, mengatakan, hal ini diketahui polisi usai diadakan penggeledahan. Di rumah Husein sendiri, mereka menemukan bahan baku bom yang berasal dari Triacetone triperoxide TATP.

Baju FPI, LPI hingga Alumni 212 jadi barang bukti kasus penangkapan terduga teroris yang dirilis Polda Metro Jaya. (Suara.com/M yasir)

"TATP itu campuran dari cairan-cairan bahan kimia. Jadi, itu dicampur-campur jadilah TATP," jelas Yusri di Mabes Polri, Jakarta, pada Selasa (30/3/2021).

"Bentuknya adalah serbuk putih. Itulah yang jadi bahan utama untuk meledak. Nanti tinggal dimasukkan ke dalam pipa," sambungnya.

Baca Juga: Munarman Ngamuk Ada Teror Kaleng Isi Peluru di Depok: Ketololan Apa Lagi?

Tidak hanya murni bom, guna menambah daya rusak dari bom tersebut, perakit memasukkan paku dan gotri dalam jumlah banyak.

"Kalau di saudara HH itu pipa, yang dia campur masuk ke gotri. Tau gotri? Paku-paku. Jadi, kalau meledak, nancep. Meledak. Paku-paku itu akan terbang ke orang-orang yang ada di situ. Nah, TATP itu ada seberat 2 kilogram," ungkap Yusri.

Bahkan, tidak hanya bom pipa saja, pihaknya juga menemukan bom panci berdaya ledak rendah di rumah Husein Hasny. Total bom rakitan yang diamankan mencapai ratusan.

"Itu sekitar ditotalkan dengan yang ada di saudara ZA, itu sudah 12 yang siap diledakan. Jadi, 5 di tempat saudara ZA. Ada 7 yang di tempat si saudara HH. Ada 2 Kg lebih. Ada lagi yang memang akan dicampurkan. Kalau mau ditotalkan, semua itu hampir 100 lebih bom yang akan disiapkan." ujarnya melansir Makassar.terkini.id (jaringan Suara.com).

Tidak hanya diketahui sebagai penyimpan sekaligus pembuat bom, Husein ternyata juga dikenal sebagai sosok donatur dalam kegiatan teroris tersebut.

"HH ini adalah motivator, fasilitator, dan pendana. Dia yang mengatur semuanya, yang merencanakan, baik itu berapa kali pertemuan di rumahnya, baik membuat cara membuat bom, dan membiayai pembelian bahan-bahan untuk pembuatan bom," pungkas Yusri.

Load More