SuaraJakarta.id - Prosesi kremasi jenazah Lia Eden alias Lia Aminuddin pimpinan Salamullah dilakasanakan secara tertutup di Grand Heaven, Pluit, Jakarta Utara, Senin (12/3/2021).
Diketahui proses kremasi jenazah Lia Eden dilakasanakan pukul 10.00 WIB. Berdasarkan penuturan salah satu petugas kemanan Grand Heaven, pihak media tidak diizinkan untuk melakukan peliputan atas permintaan pigak keluarga.
"Jadi ini bukan peraturan dari kami, tapi ini permintaan dari pihak keluarga bahwa media tidak boleh masuk," kata salah satu petugas saat ditemui Suara.com, Senin (12/4/2021).
Bahkan untuk mengambil gambar di depan gedung juga tidak diperkenankan petugas kemananan.
"Kalau ambil gambar atau video jangan di sini," ujar petugas itu kembali.
Kemudian terkait, apakah proses kremasi sudah dilakukan, petugas kemanan kembali enggan berbicara.
"Kami tidak tahu," katanya.
Dari pantauan Suara.com, sekitar pukul 10.00 WIB, tidak terlihat pengikut Lia Eden yang nampak di sekitaran gedung Grand Heaven. Hanya ada beberapa mobil jenazah yang masuk, dan beberap mobil pengunjung keluar masuk.
Lia Aminuddin atau yang dikenal sebagai Lia Eden lahir di Jakarta, 21 Agustus 1947 – meninggal 9 April 2021 pada umur 73 tahun adalah wanita yang mengaku telah mendapat wahyu dari malaikat Jibril untuk mendakwahkan sebuah aliran kepercayaan baru.
Baca Juga: Anak Lia Eden Cekcok dengan Pengikut Salamullah, Ini Penyebabnya
Aliran kepercayaan yang ia yakini melanjutkan ajaran 3 Agama Samawi: Yudaisme, Kekristenan, dan Islam, dan menyatukan dengan agama-agama besar lainnya termasuk Buddhisme, Jainisme, dan Hindu di Indonesia.
Lia Eden kemudian mendirikan sebuah jemaat yang disebut Salamullah untuk menyebarluaskan ajarannya. Dia secara kontroversial mengaku sebagai titisan Bunda Maria dan ditugaskan Jibril untuk mengabarkan kedatangan Yesus Kristus ke muka bumi.
Dia juga menubuatkan beberapa ramalan yang sensasional. Hal ini mengundang reaksi selama momentum trending, terutama dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
MUI memfatwakan Lia Eden menyebarkan aliran sesat dan melarang perkumpulan Salamullah pada bulan Desember 1997.
Dia melontarkan kritikannya tentang kesewenangan ulama MUI yang diasosiasikan dalam sebuah sabda Jibril yang disebut "Undang-undang Jibril" (Gabriel's Edict). Akibatnya dia ditahan atas tuduhan penistaan agama.
Berita Terkait
-
Anak Lia Eden Cekcok dengan Pengikut Salamullah, Ini Penyebabnya
-
Anak Lia Eden Ribut Sampai Panggil Polisi Tak Boleh Lihat Jasad Ibunya
-
Lia Eden Meninggal, Sempat Diminta Tuhan Mengusulkan Ahok Jadi Presiden
-
Hari Ini, Jasad Lia Eden Dimakamkan di Heaven Garden Pluit
-
Tetangga Kenang Lia Eden: Kalau Ada yang Butuh Bantuan, Tinggal Datang
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Shio Paling Beruntung Besok 25 November 2025, Cuan Mengalir Deras
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
MBG Perkuat Ketahanan Pasokan Bahan Baku Lewat Sinergi Berkelanjutan dengan Masyarakat
-
Pemilihan Ketua Umum Diwarnai Dugaan Rekayasa, Forum Tertinggi Dinilai Tak Demokratis
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
Siapa Cepat Dia Dapat! 7 Link Dana Kaget Resmi Dirilis, Kuota Terbatas dan Cepat Habis
-
7 Mobil Bekas Rp 50 Jutaan dengan Mesin Sehat dan Irit BBM untuk Dipakai Harian