SuaraJakarta.id - Pada momen puasa Ramadhan berbagai makanan camilan khas bermunculan. Salah satunya adalah kolang-kaling.
Meski pada hari-hari biasa memang ada, tapi tak sebanyak saat momen puasa. Kolang-kaling banyak dijajakan untuk isian tambahan menu kolak berbuka.
Selain itu, juga dijadikan tambahan menu es campur berbuka puasa.
Baik di pinggir jalan maupun di berbagai pasar modern dan tradisional kini mulai bermunculan para pedagang kolang-kaling.
Baca Juga: PBNU: Awal Ramadhan 1442 Hijriah Jatuh pada Selasa 13 April 2021
Bentuknya yang khas, berwarna putih dan bulat lonjong dapat dikenali siapapun. Terlebih teksturnya yang licin dan lengket, menjadi ciri kuat biji pohon aren itu.
Salah satu pedagang kolang-kaling di Pasar Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), Marta Wijaya mengaku, setiap tahunnya menjual biji pohon aren itu saat momen puasa Ramadhan.
Pandemi Covid-19 membuat Marta merasa penjualan kolang-kaling tak semujur tahun-tahun sebelumnya. Ini merupakan tahun kedua penjualannya menurun.
Kepada SuaraJakarta.id Marta bercerita, biasanya dalam satu-dua hari 2 kuintal kolang-kaling miliknya ludes diserbu warga. Tetapi saat ini, dengan jumlah yang sama, dalam tiga hari saja belum tentu habis.
"Saat ini satu kuintal 2 hari nggak abis, sebab gara-gara ada Corona. Dulu awal puasa dua kuintal tiap hari habis. Tapi sekarang, 50 kg nggak habis," katanya bercerita ditemui di Pasar Serpong, Senin (12/4/2021).
Baca Juga: Marhaban Ya Ramadhan, Download PDF Jadwal Imsakiyah Jakarta versi PBNU
Marta mengaku dirinya berjualan kolang-kaling hanya memanfaatkan momen. Sehari-hari, dia berjualan pete, jengkol dan telor tebu di Pasar Serpong.
Setiap Ramadhan, dia mencari peruntungan dengan nyambi jualan kolang-kaling. Hal itu lantaran pete, jengkol dan telor tebu tak lagi menjanjikan untuk dijadikan penghasilan utama.
Pasalnya, dia pernah rugi dari modal Rp 8 juta, dia hanya mendapat Rp 3 juta dari hasil penjualan. Sisa dagangannya, layu dan banyak dimakan sendiri, dibagi-bagi bahkan dibuang lantaran sudah busuk.
Pria yang telah berusia lebih setengah abad itu menuturkan, dalam menjual kolang-kaling dia tak sendiri. Modalnya jualan kolang-kaling merupakan hasil patungan dengan temannya bernama Mad Ita.
"Lebih enak patungan. Biar lebih aman dan bareng-bareng nyari rejekinya," tuturnya.
Marta mendapatkan kuintalan kolang-kaling itu dari Bogor. Dia menjualnya Rp 20 ribu per kg. Tak mudah menurutnya menjual kolang-kaling.
Selain pembeli yang menawar dengan harga paling miring, juga cara menjaga agar kolang-kaling tetap terjaga kualitasnya.
Tantangan utamanya banyak pelanggan yang berniat membeli langsung memegang kolang-kaling yang ada di bak itu.
Jika kondisi tangannya kotor, maka akan mencemari kolang-kaling satu bak. Misalnya akan cepat masam dan merubah warnanya jadi menguning.
"Sebenarnya nggak gampang buat jualan kolang-kaling ini, karena kita nggak tahu tangan pelanggan yang menyentuh kolang-kalingnya bersih atau enggak. Kalau kotor, maka berpengaruh ke kualitasnya," ungkapnya.
Untuk mengantisipasi itu, dia dan temannya selalu menyediakan satu ember air bersih. Hal itu menjadi item pengeluaran.
"Untuk satu ember biasanya bayar Rp 2-3 ribu, sama tukang yang ngangkutnya ya total Rp 5 ribu lah. Ya jadi keuntungannya kepotong buat itu," paparnya.
Dia berharap pandemi Covid-19 segera usai. Sehingga aktivitas bisa normal lagi dan ekonomi pun pulih. Termasuk penghasilannya dari menjual pete, jengkol dan kolang-kaling.
Kontributor : Wivy Hikmatullah
Berita Terkait
-
Pendidikan Mentereng 3 Anak Shahnaz Haque: dari Dokter hingga Filmmaker
-
Punya Statistik Gila! 3 Pemain Lokal Wajib Starter Timnas Indonesia di Piala AFF 2024
-
Profil Pruistin Aisha, Anak Syahnaz Haque Tak Gengsi Jadi Tukang Parkir saat Kuliah
-
4 Pemain Timnas Indonesia yang Berpotensi Dicoret Shin Tae-yong saat Lawan Jepang
-
Dua Striker Timnas Indonesia Ribut Sebelum Lawan Jepang, Redflag untuk Shin Tae-yong!
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Jordi Onsu Terang-terangan Ngaku Temukan Ketenangan dalam Islam
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
Pilihan
-
Freeport Suplai Emas ke Antam, Erick Thohir Sebut Negara Hemat Rp200 Triliun
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaik November 2024
-
Neta Hentikan Produksi Mobil Listrik Akibat Penjualan Anjlok
-
Saldo Pelaku UMKM dari QRIS Nggak Bisa Cair, Begini Respon Menteri UMKM
-
Tiket Kereta Api untuk Libur Nataru Mulai Bisa Dipesan Hari Ini
Terkini
-
Kesal Diomeli Bini karena Keluar Malam dan Minum-minum, Suami di Pasar Minggu Tega Aniaya Istri Pakai Gunting
-
Perkuat Perda-Perkada, Pemkab Kediri Tingkatkan Kompetensi ASN Melalui Diklat Legal Drafting
-
Klarifikasi Pemberitaan PT Asuransi Allianz Life Soal CWIG yang Buka Bantuan Hukum
-
Kacau! Prajurit TNI Lagi Santai Ngopi di Kebayoran Baru Dianiaya Gerombolan Diduga Ormas, Satu Orang Ditangkap
-
Calon Gubernur DKI Pramono Anung Lahir dan Besar di Kediri, Begini Kesehariannya Saat Sekolah