SuaraJakarta.id - Masjid Pintu Seribu atau yang memiliki nama asli, Masjid Agung Nurul Yaqin, menjadi salah satu destinasi wisata ziarah di Banten.
Masjid yang berada di Kampung Bayur, Periuk, Kota Tangerang ini diketahui telah berusia puluhan tahun dengan luas tanah 1 hektare.
Masjid Pintu Seribu memiliki banyak cerita bersejarah. Mulai dari makam keramat hingga labirin sebagai tempat perenungan.
Baca Juga: Menelisik Masjid Jami Kalipasir Tangerang, Ada Peninggalan Sunan Kalijaga
Untuk mengetahui lebih jauh mengenai Masjid Pintu Seribu, SuaraJakarta.id—grup Suara.com—mendatangi lokasi tersebut.
Lokasi yang ditempuh untuk menuju ke sana membutuhkan waktu 20 menit jika menggunakan sepeda motor dari Pusat Pemerintahan Kota Tangerang.
Sepintas, tak ada yang istimewa dari masjid tersebut. Bahkan, kondisi masjid tampak tidak terawat.
Beberapa bagian bangunan masjid tersebut yang dihiasi cat sudah mulai hilang. Bahkan terlihat seperti belum selesai.
Kendati demikian, beberapa dinding di masjid tersebut dipenuhi kaligrafi dan beberapa lukisan para wali, seperti Sunan Kudus.
Baca Juga: Punya Wajah Baru, Jalan Sunan Kudus Jadi Tempat Warga Berkerumun
Juru pelihara sekaligus pengurus masjid, Rusdi menceritakan jika Masjid Pintu Seribu Tangerang berdiri pada tahun 1978 dan dirikan oleh Syekh Ami Al-Faqir Mahdi Hasan Al-Qudrotillah Al-Muqoddam.
Ia menambahkan Syekh Ami masih keturunan keenam dari Syekh Syarif Hidayatullah Cirebon atau yang lebih dikenal dengan nama Sunan Gunung Jati.
"Awalnya masjid didirikan tahun 1978 selesai 1982. Pendiri Syekh Ami Al-Faqir Mahdi Hasan Al-Qudrotillah Al-Muqoddam. Beliau keturunan Sunan Gunung Jati," ujar Rusdi, ditemui beberapa waktu lalu.
Rusdi menuturkan inspirasi arsitek masjid ini dari Syekh Ami. Kemudian dibantu warga lingkungannya untuk membangun masjid tersebut.
"Beliau mengajak lingkungan di sini untuk sama-sama membangun masjid. Jadi Syekh minta bentuknya kayak gini. Kalau dilihat dari atas, seperti Masjidil Haram," kata Rusdi.
"Kalau disebut pintu seribu, karena pintunya banyak (dan) lorong-lorong," sambungnya.
Rusdi menerangkan selain tempat beribadah, di masjid ini juga ada makam dari Syekh Ami Al-Faqir berserta keluarganya.
Dirinya menambahkan banyak pengunjung dari berbagai daerah datang ke tempat ini untuk berziarah. Para peziarah yang datang, mulai dari Jawa hingga Sumatera.
"Jadi dibagi-dibagi, ada makam (Syekh Ami), dan keluarganya, ada ibadah, ada tempat qunut. (intinya ini lorong) dibagi-dibagi, " tuturnya.
"Mereka yang datang setelah berziarah ke langsung ke tempat pintu seribu. Di situ mereka berzikir dan mengingat mati," tuturnya.
SuaraJakarta.id mencoba memasuki lorong-lorong tersebut. Semakin berjalan ke dalam semakin sempit dan gelap. Lengan kanan dan kiri juga menyentuh dinding-dinding tembok.
"Di sini lah banyak ruangan-ruangan sempit dan gelap sebagai tempat untuk berzikir dan merenung akan ingat mati," tuturnya.
"Jadi yang masuk ke dalam sini seolah kita memang merasakan berada di dalam kubur, dengan kondisi sempit, gelap dan tidak ada lampu," imbuhnya.
Sepanjang jalan di dalam memang terlihat banyak sekat tembok bata yang tidak diplester berukuran 1x1 meter. Bawahnya juga tak berlantai, hanya tanah.
Rusdi menerangkan bangunan terdiri dari tiga lantai. Namun untuk tempat yang digunakan sebagai ibadah hanya di lantai 1. Lantai 2 dan 3 difungsikan apabila jamaah sudah tidak tertampung.
"Mau terus lagi ke dalam. Lorong ini panjangnya sampai 200 meter dengan banyak ruangan seperti ini. Saya sendiri belum pernah menghitung ada berapa ruangan ini," ucapnya.
Setelah melewati lorong-lorong, SuaraJakarta.id mencoba memasuki ruangan yang digunakan untuk tempat ibadah.
Terlihat salah seorang warga sedang membaca Quran sambil menunggu waktu berbuka puasa.
Nampak sebuah beduk besar di bagian belakang shaf perempuan. Kemudian di tiang penyanggah terlihat juga tulisan kaligrafi untuk memeperindah Masjid Pintu Seribu.
Rusdi menuturkan, Masjid Pintu Seribu Tangerang hanya bisa menampung puluhan orang. "Biasanya 20-30 orang sholat di tempat ini," tutupnya.
Kontributor : Muhammad Jehan Nurhakim
Berita Terkait
-
Sadis! Bocah 10 Tahun Disetrum, Dicekoki Miras dan Dibanting di Pabrik Padi, 3 Tersangka Diringkus!
-
Jadi Pilihan Wisata Religi, Di Mana Lokasi Makam Sunan Gunung Jati?
-
Diamuk Massa, Begini Kondisi Sopir Truk Tronton Ugal-ugalan di Tangerang yang Tabrak Sejumlah Pengendara
-
Kronologi Truk Kontainer 'Gila' di Tangerang: Lawan Arus, Tabrak Pengendara, Dikejar Warga
-
Belasan Anak Jadi Korban Pelecehan di Panti Asuhan, Mensos: Dirusak dengan Cara-cara yang Sangat Memilukan
Tag
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
Terkini
-
Bank Mandiri dan Tzu Chi Luncurkan Kartu Kredit Berbasis Donasi dan Layanan Filantropi Digital di Livin'
-
KPU DKI Jakarta Mulai Rekapitulasi Suara Tingkat Kecamatan Hari Ini
-
Pilkada Jakarta Lancar dan Aman, Polda Metro Jaya Tetap Tingkatkan Kewaspadaan
-
Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di Slipi Ditetapkan Jadi Tersangka
-
Ucapkan Selamat HUT ke-96, Pramono: Kami Ingin Persija Jadi Klub Kebanggaan Kita Bersama