Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Selasa, 04 Mei 2021 | 09:05 WIB
Masjid Agung Nurul Yaqin, atau yang lebih dikenal dengan nama Masjid Pintu Seribu, di Kampung Bayur, Periuk, Kota Tangerang. [SuaraJakarta.id/Muhammad Jehan Nurhakim]

Rusdi menerangkan selain tempat beribadah, di masjid ini juga ada makam dari Syekh Ami Al-Faqir berserta keluarganya.

Dirinya menambahkan banyak pengunjung dari berbagai daerah datang ke tempat ini untuk berziarah. Para peziarah yang datang, mulai dari Jawa hingga Sumatera.

"Jadi dibagi-dibagi, ada makam (Syekh Ami), dan keluarganya, ada ibadah, ada tempat qunut. (intinya ini lorong) dibagi-dibagi, " tuturnya.

"Mereka yang datang setelah berziarah ke langsung ke tempat pintu seribu. Di situ mereka berzikir dan mengingat mati," tuturnya.

Baca Juga: Menelisik Masjid Jami Kalipasir Tangerang, Ada Peninggalan Sunan Kalijaga

Masjid Agung Nurul Yaqin, atau yang lebih dikenal dengan nama Masjid Pintu Seribu, di Kampung Bayur, Periuk, Kota Tangerang. [SuaraJakarta.id/Muhammad Jehan Nurhakim]

SuaraJakarta.id mencoba memasuki lorong-lorong tersebut. Semakin berjalan ke dalam semakin sempit dan gelap. Lengan kanan dan kiri juga menyentuh dinding-dinding tembok.

"Di sini lah banyak ruangan-ruangan sempit dan gelap sebagai tempat untuk berzikir dan merenung akan ingat mati," tuturnya.

"Jadi yang masuk ke dalam sini seolah kita memang merasakan berada di dalam kubur, dengan kondisi sempit, gelap dan tidak ada lampu," imbuhnya.

Sepanjang jalan di dalam memang terlihat banyak sekat tembok bata yang tidak diplester berukuran 1x1 meter. Bawahnya juga tak berlantai, hanya tanah.

Rusdi menerangkan bangunan terdiri dari tiga lantai. Namun untuk tempat yang digunakan sebagai ibadah hanya di lantai 1. Lantai 2 dan 3 difungsikan apabila jamaah sudah tidak tertampung.

Baca Juga: Punya Wajah Baru, Jalan Sunan Kudus Jadi Tempat Warga Berkerumun

"Mau terus lagi ke dalam. Lorong ini panjangnya sampai 200 meter dengan banyak ruangan seperti ini. Saya sendiri belum pernah menghitung ada berapa ruangan ini," ucapnya.

Masjid Agung Nurul Yaqin, atau yang lebih dikenal dengan nama Masjid Pintu Seribu, di Kampung Bayur, Periuk, Kota Tangerang. [SuaraJakarta.id/Muhammad Jehan Nurhakim]

Setelah melewati lorong-lorong, SuaraJakarta.id mencoba memasuki ruangan yang digunakan untuk tempat ibadah.

Terlihat salah seorang warga sedang membaca Quran sambil menunggu waktu berbuka puasa.

Nampak sebuah beduk besar di bagian belakang shaf perempuan. Kemudian di tiang penyanggah terlihat juga tulisan kaligrafi untuk memeperindah Masjid Pintu Seribu.

Rusdi menuturkan, Masjid Pintu Seribu Tangerang hanya bisa menampung puluhan orang. "Biasanya 20-30 orang sholat di tempat ini," tutupnya.

Kontributor : Muhammad Jehan Nurhakim

Load More