SuaraJakarta.id - Sebanyak 10 mobil travel gelap ditahan Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor. Kendaraan itu kedapat membawa penumpang yang rata-rata pemudik.
KBO Sat Lantas Polres Bogor, Iptu Ketut mengatakan, untuk tarif mudik travel gelap beragam. Pemudik dikenakan tarif mulai dari Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta.
"Per calon pemudik yang ingin menggunakan jasa travel gelap atau bodong ini, mereka dikenakan tarif Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta per orang," ujarnya kepada wartawan, Sabtu (8/5/2021).
Ketut menjelaskan, para pemudik itu naik travel gelap dengan tujuan beragam. Ada yang hendak mudik ke Jawa Tengah.
"Tujuan mereka ialah Tasikmalaya, Kota Ciamis dan Kota Garut, Provinsi Jawa Barat dan juga ada tujuan daerah lainnya di Provinsi Jawa Tengah," ungkapnya.
Ribuan Kendaraan Diputar Balik
Sementara itu, ribuan kendaraan itu diputar balik oleh Satgas Penangangan Covid-19 Kabupaten Bogor dalam Operasi Pekat Ketupat Lodaya 2021.
Total selama dua hari melakukan penyekatan mudik, ada 2.583 kendaraan baik roda dua maupun roda empat yang dipaksa putar balik. Diantaranya di Simpang Gadog Puncak, Kabupaten Bogor.
"Selama dua hari dilaksanakan Operasi Pekat Lodaya Tahun 2021, kami telah memeriksa 5.974 unit kendaraan bermotor pemudik maupun warga non Bogor yang akan berwisata atau kegiatan lainnya. Di mana 2.583 unit kendaraannya kami perintahkan putar balik," kata Ketut.
Baca Juga: 2.583 Kendaraan Pemudik Diputar Balik di Kabupaten Bogor
Ketut menjelaskan, ribuan kendaraan pemudik yang diperiksa itu berdasarkan penyekatan mudik yang dilakukan petugas di sejumlah titik lokasi.
Total ada delapan titik lokasi penyekatan larangan mudik di Kabupaten Bogor.
Antara lain Pos Rindu Alam Cisarua, Pos Gadog Megamendung, Pos Cigombong, Pos Jasinga, Pos Parung, Pos Gunung Putri, Pos Cileungsi dan Pos Cibinong.
Dia merincikan, dari total kendaran yang diputar balik sebanyak 1.241 kendaraan roda empat, 733 roda dua, 428 kendaraan penumpang, dan 181 kendaraan bermuatan barang.
"Selain itu juga ada 16 pemudik yang reaktif rapid test antigen yang juga kami minta putar balik ke daerah domisilinya," urainya.
Berita Terkait
-
7 Fakta Ngeri Konflik Berdarah di Jasinga: Dari Bola Jadi Perang, Dendam 15 Tahun Renggut Nyawa
-
Sepak Bola Berubah Maut, Kisah Pria Tewas di Jasinga Akibat Konflik Antarkampung 15 Tahun Silam
-
Buah Hati Jalani Pengobatan Thalasemia, Program JKN Jadi Harapan Vinne
-
Warga Bogor Ceritakan Detik-detik Rasakan Getaran Gempa di Darat Bekasi
-
Pemerintah Siapkan Rp 57,7 Triliun untuk Program 3 Juta Rumah
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Sri Mulyani Berencana Naikkan Iuran BPJS Kesehatan 4 Bulan Lagi
-
Viral Noel Ebenezer Sebut Prabowo Ancaman Demokrasi dan Kemanusiaan
-
Naturalisasi PSSI Belum Rampung, Miliano Jonathans Dipanggil Timnas Belanda
-
Angka Kemiskinan Turun di Bawah 9%, Menkeu: Pertama Kali dalam Sejarah
-
Berapa Anggaran Snack Pejabat? Tak Habis Dimakan, Tapi Habisi Uang Negara
Terkini
-
Detik-Detik Mencekam Penculikan Kepala Cabang Bank Terekam CCTV: Ditemukan Tewas di Sawah
-
Jadwal SIM Keliling Jakarta Hari Ini, Rabu 20 Agustus 2025: Cek 5 Lokasi, Syarat, dan Biaya Terbaru
-
BSU 2025 Rp600 Ribu Cair Berapa Kali? Cek Jadwal dan Syarat Lengkap agar Tak Ketinggalan
-
5 Cara Cerdas Mendapatkan Dana Kaget Hari Ini, Langsung Cair Anti Tertipu
-
Layanan SIM Keliling Tersedia di 5 Lokasi DKI Jakarta