Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Kamis, 20 Mei 2021 | 16:20 WIB
ILUSTRASI tawuran.

SuaraJakarta.id - Tawuran pecah di Kemayoran. Tawuran maut pecah di 2 kelurahan dengan menewaskan 1 orang.

Korban tawuran Kemayoran, perutnya robek. Korban berinisial ML (34) yang tewas dalam peristiwa tawuran antar pemuda Kelurahan Utan Panjang dengan Harapan Mulia, Kemayoran bukan karena melerai.

Namun ikut dalam kejadian bentrok tersebut. Korban merupakan warga Kelurahan Harapan Mulia, Kemayoran, Jakarta Pusat. Dia tewas mengenaskan setelah mendapatkan luka sobekan senjata tajam di bagian perutnya.

"Yang kedua terkait peran dari korban yang meninggal dunia jelas yang korban meninggal dunia, adalah bagian dari remaja yang ikut tawuran tersebut," kata Wakapolres Metro Jakarta Pusat, AKBP Setyo Koes Heriyanto di Polres Metro Jakarta Pusat, Kamis (20/5/2021).

Baca Juga: Polres Jakpus: Korban Tewas Tawuran di Kemayoran Bukan karena Melerai

Sebelumnya, berdasarkan informasi yang beredar di sosial media, ML disebutkan sebagai korban meninggal akibat melerai tawuran yang terjadi.

Polres Jakpus saat menunjukkan barang bukti terkait kasus tawuran di Kemayoran yang memakan korban. (Suara.com/Yaumal)

Sementara itu, dalam peristiwa ini delapan orang telah ditetapkan sebagai tersangka, bahkan empat diantaranya merupakan anak di bawa umur.

Adapun para tersangka itu adalah RR alias A (15), MF alias P (17), ADL alias A (15), MD alias D (15), ABS alias P (24), ZFG alias K (22), dan JML alias S (18), ketujuh orang itu dalam peristiwa tawuran berperan melempar korban ML (34) dengan batu.

Sementara ISK alias I (18), yang melakukan pembacokan kepada korban ML hingga meninggal dunia. ISK juga diketahui hingga, saat ini masih buron atau dalam pengejaran kepolisian.

Modus Adu Jago

Baca Juga: Pelaku Tawuran di Kemayoran Ditangkap, 4 Tersangka Anak di Bawah Umur

Untuk modus dari peristiwa tersebut kata Setyo, dipicu hal yang sangat sepele, yakni ajang untuk membuktikan kekuatan diri.

"Budaya premanisme sudah menjangkiti remaja kita. Merasa sudah paling kuat, merasa sudah paling hebat, mengadu, adu kekuatan. Menantang kelompok remaja lain untuk menunjukkan supremasinya. Jadi ini salah satu ciri-ciri budaya premanisme, ingin menunjukkan supremasinya dengan kekerasan," jelasnya.

Seperti diketahui tawuran antarkelompok terjadi di Jalan Utan Panjang III, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Aksi tawuran itu pun sempat viral di media sosial, setelah diunggah beberapa akun Instagram, salah satunya, @jabodetabekcom.

Dalam video tersebut, dua kelompok yang terlibat tawuran saling serang menggunakan senjata tajam. Peristiwa itu terjadi pada pukul 03.30 WIB, Rabu (19/5/2021) dini hari.

Load More