SuaraJakarta.id - Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus menjelaskan alasan polisi mengamankan 11 kader HMI (Himpunan Mahasiswa Indonesia), Jumat (21/5/2021).
Belasan kader HMI itu diamankan saat melakukan aksi bela Palestina di Jalan M Ridwan Rais, Jakarta Pusat.
Polda Metro Jaya, kata Yusri, terpaksa mengamankan kader HMI itu karena dinilai sudah mengganggu ketertiban.
"Karena disuruh jaga jarak nggak mau. Bahkan dia masuk ke jalanan yang ada mobil lewat itu ditutup. Kemudian berupaya membakar ban," terang Yusri dilansir dari Antara, Jumat (21/5).
Lantaran tidak mengindahkan instruksi petugas dan demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, maka petugas pun mengamankan 11 pendemo HMI tersebut.
"Ada 11 orang kemudian kita amankan untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan," tambahnya.
Sebelumnya, pihak kepolisian yang berjaga di lokasi unjuk rasa di depan Kedubes Amerika Serikat mengamankan 11 pengunjuk rasa dari elemen HMI.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Hengki Haryadi pun telah memperingatkan massa agar segera membubarkan diri.
Sebab, aksi mereka di Jalan M Ridwan Rais membuat lalu lintas terpantau tersendat.
"Menempatkan seseorang dalam situasi berbahaya merupakan tindak pidana. Kami tidak melarang saudara. Silakan membubarkan diri. Ini masih situasi pandemi," kata Hengki memperingatkan.
Baca Juga: Diingatkan Polisi Tak Demo di Jalan M Ridwan Rais, HMI: Kami Siap Ditahan
Melihat massa yang tidak kunjung membubarkan diri, polisi akhirnya mengambil tindakan keras.
"Saya beri peringatan. Peringatan pertama saya berikan kepada peserta aksi dari HMI. Anda telah mengganggu ketertiban umum," kata Kabagops Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Guntur melalui pengeras suara.
Sejumlah polisi yang mengenakan baju hazmat APD pun turut membawa para peserta aksi dari HMI yang dinilai mengganggu ketertiban ke dalam mobil tahanan.
Berita Terkait
-
Ijazah Asli Jokowi Terungkap Ada di Polda Metro, Jadi Barang Bukti Kasus Apa?
-
Hampir Dua Pekan, Enam Korban Ledakan SMAN 72 Masih Dirawat: Bagaimana dengan Pelaku?
-
Kematian Kacab Bank: Polisi Tambah Pasal Pembunuhan, Tiga Anggota Kopassus Jadi Tersangka
-
Masih Lemas Usai Selang Makan Dilepas, Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Kapan Diperiksa?
-
Drama Baru Kasus Ijazah Palsu Jokowi: Roy Suryo Cs Gandeng 4 Ahli, Siapa Saja Mereka?
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
Terkini
-
Dasco Langsung Eksekusi: Layanan Jantung BPJS di Tangerang Tembus Usai Satu Panggilan Telepon
-
7 Tren Sneakers yang Nilainya Turun di Akhir 2025, Solusi untuk Kamu yang Ingin Jual
-
7 Tips Lipstik Merah Menyala untuk Tampilan Anti 'Tante-tante' yang Tetap Fresh dan Modern
-
Buruan Cek! 11 Link Dana Kaget Hari Ini untuk Dapat Saldo Gratis Tanpa Ribet
-
Mendorong Lompatan Transisi Energi: Kolaborasi Nasional Menuju Masa Depan Hijau