Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Jum'at, 04 Juni 2021 | 19:48 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota, Kamis (6/4/2021). (Suara.com/Fakhri Fuadi)

SuaraJakarta.id - Menteri Pendidikan, Kebudayaan Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim mengimbau pembelajaran tatap muka (PTM) dimulai pada Juli 2021.

Terkait ini, Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta masih menunggu arahan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Kalau dari kementerian meminta tatap muka bulan Juli, dari Pemda DKI, termasuk Dinas Pendidikan belum ada arahan membuka secara serentak pada tahun ajaran baru ini," kata Humas Disdik DKI Jakarta Taga Radja Gah, Jumat (4/6/2021).

Taga mengatakan saat ini Disdik DKI masih fokus dalam pelaksanaan uji coba PTM Tahap 2.

Baca Juga: Tak Jadi 7 Juni, Uji Coba PTM Tahap 2 DKI Diundur ke 9 Juni

Saat ini terdapat sekitar 300 sekolah di Jakarta sedang melaksanakan asesmen untuk mengikuti uji coba PTM Tahap 2 yang rencananya dimulai pada Rabu (9/6/2021).

Disdik DKI, kata Taga, bukan tidak mau mengikuti ketentuan Kemdikbud Ristek.

Namun, menurut dia Pemprov DKI juga memiliki berbagai pertimbangan sebelum melaksanakan PTM.

"Tapi kan kalau kita pertimbangkan. Saya selalu ulang-ulang bahwa pimpinan kita adalah Pak Gubernur pertimbangkan kesehatan dan keselamatan anak-anak," ujar Taga dilansir dari Antara.

Taga juga menyatakan Pemprov DKI tidak ingin pembukaan sekolah nantinya malah menciptakan klaster baru Covid-19.

Baca Juga: Tak Berizin, Satu Sekolah Swasta di Jatinegara Jaktim Gelar PTM Diam-Diam

Menurut dia, jika hal itu terjadi, maka yang akan disalahkan pihak Pemprov.

"Saya juga setuju DKI harus hati-hati, ini kan penyakit bukan main-main. Tetap kita mempertimbangkan keinginan anak untuk belajar untuk tatap muka, tapi kesehatan juga diutamakan," tuturnya.

Mendikbud Ristek Nadiem Makarim sebelumnya menyatakan akan membuka sekolah dengan skema tatap muka pada Juli 2021, meski kasus COVID-19 masih tinggi sejak libur lebaran.

Nadiem menyatakan tidak ada tawar-menawar demi pendidikan.

Nadiem beralasan masa depan Indonesia sangat bergantung pada sumber daya manusia.

"Tidak ada tawar-menawar untuk pendidikan, terlepas dari situasi yang kita hadapi," kata Nadiem dalam acara yang disiarkan YouTube Kemendikbud RI, Rabu (2/6).

Meski mengaku memahami kekhawatiran orang tua, namun Mendikbu Ristek menyebut penundaan membuka sekolah bisa berdampak panjang.

Pembukaan sekolah Juli nanti, kata dia, juga berdasarkan pertimbangan usai dirinya membaca dan mendengar langsung keluhan para pelajar di media sosial.

Load More