Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Jum'at, 11 Juni 2021 | 17:32 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi (instagram/@jokowi)

Sopir bernama Agung Kurniawan (38) warga asal Ngawi mengadukan kepada Presiden tentang maraknya pungli menimpa di depo pelabuhan.

Depo adalah tempat meletakkan kontainer yang sudah dipakai atau mengambil kontainer yang akan dipakai shipping line.

Hal itu dikonfirmasi pula oleh rekan Agung bernama Abdul Hakim. Ia mengatakan kemacetan menambah leluasa pergerakan para preman tersebut dalam menjalankan aksinya memalak supir kontainer.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam dialog dengan sopir truk kontainer di Terminal Tanjung Priok, Kamis (10/6/2021). Dalam dialog ini sopir mengadukan persoalan pungli. [Tangkapan Layar YouTube@sekretariatpresiden]

Mendengar keluhan itu, Presiden Jokowi langsung menelepon Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo agar masalah itu segera dituntaskan.

Baca Juga: Sopir Kontainer Ngadu ke Jokowi Kerap Dipalak Preman di Priok, 40 Orang Diamankan

Selanjutnya, anggota Polres Metro Jakarta Utara memeriksa secara intensif 24 orang yang diduga terkait kasus pungutan liar.

Pemeriksaan tersebut terjadi tak lama setelah Kapolri ditelepon Presiden Jokowi saat menerima aduan dari sopir kontainer di Dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT) dan Terminal Peti Kemas Koja, Jakarta Utara, kemarin.

"Ya, sudah kami amankan ada 12 (orang) tambah 12, berarti ada 24 lagi kami periksa secara intensif dari dua lokasi. Satunya di depo PT Greeting Fortune Container (GFC), satunya lagi di depo PT Dwipa Kharisma Mitra Jakarta," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Guruh Arif Darmawan.

Menurut Guruh, personelnya masih dalam tahap memeriksa dan belum menetapkan tersangka dari kasus kriminal jalanan itu.

Kapolres memastikan akan menindak tegas pihak-pihak yang terlibat guna mencegah pungli terjadi lagi di wilayah Jakarta Utara.

Baca Juga: Psikolog Forensik Apresiasi Pemberantasan Preman di Pelabuhan Tanjung Priok

Load More