SuaraJakarta.id - Kasus COVID-19 di Jakarta menggila. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun meminta agar tak memandang lonjakan kasus COVID-19 jangan hanya dipandang sebagai angka statistik belaka.
"Saya perlu garisbawahi semua, ketika menyebutkan jumlah kasus, jangan pernah tempatkan persoalan COVID-19 ini seperti angka statistik begitu saja bertambah kasus dan berkurang kasus," kata Anies di Balai Kota Jakarta, Selasa (22/6/2021).
Hal itu karena, kata Anies, setiap satu angka kasus COVID-19 yang meningkat, berarti ada satu nyawa yang terpapar.
Artinya, lanjut dia, setiap satu nyawa berarti ada satu orang dalam keluarga yang harus mendapat perawatan dan akan ada banyak kekhawatiran yang terjadi di keluarga itu.
Baca Juga: Covid-19 Sasar Ratusan Anak, Anies: Keluarga Hati-hati, Bermain di Rumah Saja
"Bayangkan keluarga yang tegang, bayangkan pasien yang perlu perawatan intensif karena terpapar," ucap Anies.
Karena itu Anies sangat menekankan agar semua pihak bisa merasakan kepedulian kepada mereka yang terpapar COVID-19.
"Ini adalah saudara kita, ini adalah warga kita, dan setiap satu angka disebut itu adalah satu nyawa, itu adalah anak, ayah ibu, kakak, adik dari kita semua," kata dia.
Sebagai informasi, kasus COVID-19 di Jakarta bertambah 5.014 orang pada, Senin (21/6/2021) kemarin.
Dengan penambahan kasus tersebut, angka kumulatif kasus COVID-19 di Jakarta mencapai 479.043 kasus.
Baca Juga: Covid-19 Varian Baru Serang Ratusan Anak di Jakarta, Anies: Ini Wabah yang Berbeda
Sedangkan untuk kasus aktif atau pasien dalam perawatan atau isolasi sebanyak 32.060 kasus.
Pasien COVID-19 meninggal pada Senin (22/6), mencapai 71 orang, angka tertinggi selama pandemi. Kini tercatat 7.976 orang di Jakarta meninggal dunia akibat COVID-19.
Berita Terkait
-
Anies Foto di Depan Stand Komik, Netizen Hubungkan dengan Jokowi: Memasak?
-
Jika jadi Gubernur, RK Janji Lanjutkan Program Rumah DP Rp0 Anies Pakai Teori Baru: Saya Sudah Ada Rumusnya
-
Diserang Bertubi-tubi di X, Publik Curiga Aksi Buzzer untuk Jegal Anies di Pemilu 2029: Ampun Dah..
-
Negara Kaya Wajib Bantu Negara Berkembang? Ini Tuntutan AHF di WHO Pandemic Agreement
-
Cek Fakta: Anies Baswedan Bentuk Partai Perubahan Indonesia (PPI), Benarkah?
Terpopuler
- Siapa Intan Srinita? TikToker yang Sebut Roy Suryo Dalang di Balik Fufufafa Diduga Pegawai TV
- Andre Taulany Diduga Sindir Raffi Ahmad, Peran Ayu Ting Ting Jadi Omongan Netizen
- Beda Kekayaan Ahmad Dhani vs Mulan Jameela di LHKPN: Kebanting 10 Kali Lipat
- Kembali di-PHP Belanda, Pemain Keturunan Rp695 Miliar Pertimbangkan Bela Timnas Indonesia?
- Dear Shin Tae-yong! Kevin Diks Lebih Senang Dimainkan sebagai Pemain...
Pilihan
-
Kronologi BNI "Nyangkut" Rp374 Miliar karena Beri Utang ke Sritex
-
Misteri Gigi 4 Truk Pemicu Tabrakan Beruntun di Tol Cipularang KM 92
-
Nyaris Tiada Harapan: Potensi Hilangnya Kehangatan dalam Interaksi Sosial Gen Z
-
3 Hari Jelang Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siap-siap Harga Tiket Pesawat Naik Ibu-Bapak!
-
Gelombang PHK Sritex Akan Terus Berlanjut Hingga 2025
Terkini
-
Pemkab Kediri Rutin Salurkan 60 Ribu Liter Air Bersih ke Desa Sepawon
-
Optimalkan Data Analytics, Transformasi Digital Bank Mandiri Borong Berbagai Penghargaan Internasional
-
Mas Dhito Bakal Perjuangkan Perda Sound Horeg
-
Namanya Dicatut untuk Aksi Penipuan, Mas Dhito Minta Masyarakat Lebih Waspada
-
Intip Dua Produsen Lele, Pemkab Kediri Dorong Penguatan Nilai Jual