SuaraJakarta.id - Permintaan isi ulang oksigen di Jakarta Utara melonjak 10 kali lipat dari biasanya. Hal itu disampaikan pemilik depot di kawasan Koja, Arios Aritonang (59).
Arios mengatakan, dua pekan lalu sebelum kasus COVID-19 di Jakarta melambung tinggi seperti sekarang, ia hanya menjual hingga 10 meter kubik (m3) gas oksigen.
Kini, di tengah lonjakan kasus aktif COVID-19 di Jakarta, Arios mengaku bisa menjual hingga 100 m3.
"Biasanya per harinya itu 10 (meter) kubik, sekarang 100 kubik bisa. Kalau dikatakan, jauh lebih banyak peningkatannya," ujar Aritonang, Jumat (2/7/2021).
Aritonang tidak menaikkan harga isi ulang oksigen selama empat tahun berjualan oksigen karena tidak ingin menyusahkan mereka yang membutuhkan.
Apalagi pembeli yang datang banyak yang dari daerah luar Jakarta yang kehabisan stok sehingga membeli gas oksigen di toko miliknya yang berlokasi di Jalan Plumpang Semper Raya, Koja, Jakarta Utara, tersebut.
Harga isi ulang oksigen dengan volume tabung satu meter kubik adalah Rp 30.000, satu setengah meter kubik Rp 40.000 dan dua meter kubik Rp 50.000.
Itu baru harga isi ulang. Kalau tabung baru, Aritonang tidak tahu harganya sekarang karena stok di toko pun kosong sejak dua pekan lalu.
"Sekarang sudah enggak tahu karena kosong barangnya, tapi saya lihat di online Rp 3-4 juta. Padahal dua minggu lalu masih saya jual Rp 950.000," kata Arios.
Baca Juga: Gila! Harga Isi Ulang Oksigen di Jakarta Melonjak, Pasien COVID-19 Terus Bertambah
Kalau stok gas di tabung-tabung miliknya habis, Aritonang mengambil stok oksigen dari PT Sinar Sejahtera di kawasan Semper, Cilincing, Jakarta Utara.
Sekali pengambilan, biasanya Arios diberikan sebanyak 75.000 meter kubik saja oleh pabrik tersebut. Namun pagi tadi, menurut dia, pengantaran sudah tidak ada lagi.
Ia mengaku bingung melayani pembeli yang semakin banyak memesan tabung melalui pesan singkat karena jumlah oksigen yang bisa diisi ulang terbatas.
"Kami kan menaruh nomor telepon di Google Maps. Nah, belakangan tidak henti orang bertanya harga isi ulang, harga tabung," katanya.
Dia juga kewalahan meladeni pertanyaannya di ponsel.
"Banyak dari luar daerah bertanya ke kami, dari Bekasi, Bogor, Tangerang tentang tabung oksigen padahal sudah kosong barang," ujarnya.
Berita Terkait
-
'Pembunuh!' Teriak Keluarga di Sidang, Terdakwa Tabrak Lari Lansia Kepergok Asyik Belanja di Pasar
-
Otak Kriminal Pelajar Jakut: Iuran Beli Air Keras Patungan, Cari Lawan, Korban Disiram Brutal
-
7 Pencuri Kabel Lampu di Cilincing Ditangkap, Jalanan Gelap Gulita hingga Viral di Medsos
-
Sempat Diremehkan 'Anak Kecil Tahu Apa', Kisah Ketua RT Gen Z Viral, Berujung Panggilan Wali Kota
-
Viral Sopir Lansia Tetap Kerja Meski Pakai selang Oksigen, Alasan di Baliknya Bikin Mewek
Terpopuler
- Perbandingan Konsumsi BBM Mitsubishi Destinator vs Innova Zenix, Irit Mana?
- FC Volendam Rilis Skuad Utama, Ada 3 Pemain Keturunan Indonesia
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 6 Sepatu Jalan Kaki Brand Lokal Terbaik di Bawah 500 Ribu
- Tukang Jahit Rumahan di Pekalongan Syok "Ditagih" Pajak Rp2,8 Miliar
- 5 SUV 7 Penumpang Alternatif Destinator, Harga Lebih Murah, Pajak Ringan!
Pilihan
-
Harga Emas Antam Rontok, Hari Ini Jadi Rp 1.924.000 per Gram
-
Rahasia Dean Henderson Tundukkan Algojo Liverpool: Botol Minum Jadi Kunci
-
Bos Danantara Sebut Pasar Modal Motor Ekonomi, Prabowo Anggap Mirip Judi
-
Jelang HUT RI! Emiten Tekstil RI Deklarasi Angkat Bendera Putih dengan Tutup Pabrik
-
Update Pemain Abroad: Nathan Tjoe-A-On Debut Pahit, Eliano Menang, Mees Hilgers Hilang
Terkini
-
Loker Damkar Jakarta 2025: Gaji Rp6,4 Juta, Lulusan SMA/SMK Merapat! Ini Syaratnya
-
Jakarta Memanggil, Seribu Lowongan Kerja Petugas Damkar DKI, Ini Syarat Dan Formasinya
-
Senyum Suntoro Merekah; Dari Pikap yang Bikin Lelah ke Hilux Rangga yang Bikin Betah
-
Skandal Hotel Puncak: 4 Hotel Bintang 3 Disegel karena Limbah yang Sembarangan Buang
-
Jakarta Dorong Lembaga Adat Betawi, Apa Tujuannya?