Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Rabu, 07 Juli 2021 | 17:31 WIB
Tangkapan layar seorang remaja berjaket loreng debat dengan petugas setelah terjaring razia masker di Ciputat, Tangsel, dan mengaku keponakan jenderal, Senin (5/7/2021). [Instagram@abouttng]

SuaraJakarta.id - Seorang remaja yang sebelumnya viral mengaku keponakan jenderal saat terjaring razia tak mengenakan masker, kekinian telah diamankan Polres Tangerang Selatan (Tangsel).

Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan, AKP Angga Surya Saputra mengatakan, remaja tersebut diamankan siang tadi sekitar pukul 14.00 WIB.

"Sudah diamankan siang ini orangnya pukul 14.00 WIB di Ciputat," kata Angga saat dikonfirmasi, Rabu (7/7/2021).

Ulah remaja yang mengaku sebagai keponakan jenderal saat terjaring razia tak mengenakan masker sempat terekam kamera hingga videonya viral di media sosial. Salah satunya diunggah oleh akun Instagram @info.tangsel.

Baca Juga: Viral Anak Buah Bupati Sukabumi Dihukum Push Up Gara-gara Tak Pakai Masker

Peristiwa itu terjadi pada Senin (5/7/2021) saat tim gabungan TNI-Polri dan Satpol PP tengah melakukan operasi masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Ciputat, Tangerang Selatan.

Dalam video, terlihat remaja itu mengenakan jaket loreng dan celana pendek. Dia tak terima dan ngotot seraya mengaku sebagai keponakan jenderal bintang dua yang bertugas di Mabes Polri.

Kepala Bidang Penegak Peraturan Perundang-undangan Satpol PP Tangsel, Sapta Mulyana mengatakan, pembelaan tersebut merupakan hal yang biasa ditemui saat melakukan razia.

"Pelanggar biasa kalau dapat sanksi kan dia merasa punya beking. Makanya saya bilang justru ini aturan yang bikin para Jenderal atasan dari pusat, Anda memamerkan beking ini kan kita perintah Presiden untuk mengatasi masalah (prokes) ini,” ucap Sapta dikutip dari Bantennews.co.id—jaringan Suara.com—Selasa (6/7/2021).

Tangkapan layar seorang remaja berjaket loreng debat dengan petugas setelah terjaring razia masker di Ciputat, Tangsel, dan mengaku keponakan jenderal, Senin (5/7/2021). [Instagram@abouttng]

Sapta juga mengingatkan ke remaja tersebut, agar tidak mengulangi kesalahannya. Sekaligus tidak tidak membawa jabatan keluarga dari kesatuan.

Baca Juga: Viral! Ngotot Tak Percaya Covid-19, Pria Ini Tolak Pakai Masker

“Tapi sudah saya bilang, Anda berbuat salah terus menyebut nama orang yang kedudukannya tinggi, memang bangga? Justru dia akan malu,” papar Sapta.

Setelah diberikan pemahaman, remaja tersebut mendapat sanksi berupa push up sebanyak 50 kali.

“Tetap saya suruh push up 50 kali, dan dia mau. Kalau enggak mau berarti melawan. Dan, dia juga sudah minta maaf. Artinya kita tegakan aturan dan melayani masyarakat apapun bentuknya dia punya jawaban, kita tetap utamakan layani melalui prokes,” tandasnya.

Load More