SuaraJakarta.id - Seperti provinsi lainnya di Indonesia, Jakarta juga memiliki beberapa baju adat yang menjadi identitas dari suku Betawi itu sendiri.
Baju adat Betawi digunakan sesuai dengan fungsi atau kebutuhannya. Pakaian adat Betawi atau pakaian adat Jakarta, terbagi jadi tiga macam.
Yaitu pakaian adat yang digunakan untuk dipakai sehari-hari, pakaian resmi, dan pakaian pengantin.
Berikut ini beberapa pakaian adat Jakarta dikutip SuaraJakarta.id—grup Suara.com—dari berbagai sumber. Diantaranya adalah kebaya Kerancang dan Busana Sadaria yang masuk 8 Ikon Kebudayaan Betawi.
Baca Juga: Ulama Kharismatik Betawi Abdul Rasyid Abdullah Syafiie Meninggal Dunia
1. Kebaya Kerancang atau Kebaya Encim
Merupakan pakaian tradisional Betawi yang dikenakan oleh para wanita. Kebaya Kerancang disebut juga dengan Kebaya Encim, masih digemari hingga kini.
Kebaya ini pada zaman dahulu dikenakan antara bahan lace atau brokat buatan Eropa yang ditutup dengan bordir sehingga nampak seperti langsung di bordir.
Variasi bordiran bermacam-macam yang berlobang-lobang banyak disebut Kerancang.
Kebaya Kerancang Betawi dikenakan dengan sarung maupun kain panjang yang disarungkan (tidak diwiru).
Baca Juga: Daftar 6 Oleh-oleh Asli Bekasi, Kue Akar sampai Bolu Gulung Batik
Boleh memakai kain sarung model tumbak, belah ketupat, buket. Kelengkapan lainnya adalah selendang. Bahan Kerancang umumnya dibuat dari bahan yang tipis, seperti rubia, paris, voal, brokat, sifon.
Filosofi dari Kerancang merupakan perlambang keindahan, kecantikan, kedewasaan, keceriaan dan pergaulan yang mengikuti kearifan, atau aturan leluhur. Tujuannya untuk memelihara keagungan dan kehormatan perempuan.
Baju Sadariah biasanya dikenakan oleh laki-laki. Cocoknya atau khasnya memakai celana panjang batik yang modelnya longgar, atau juga bisa mengenakan celana pantalon.
Pakaian ini biasanya dibuat dari bahan katun dan juga sutra yang modelnya berkerah tinggi dengan lebar 3 atau 4 cm berkancing sampai bawah dan berkantong dua buah di kiri dan kanan.
Baju Sadariah dilengkapi dengan kain sarung yang dilipat dan diletakkan di bahu (dinamakan cukin), memakai peci berwarna hitam polos, dan memakai alas kaki selop terompah.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Dalih Pelestarian, DPR Ingin Budaya Betawi jadi Mata Pelajaran Siswa di Sekolah: Tak Ada Cara Lain!
-
Ondel-Ondel Dilarang Dipakai Ngamen, Pemprov DKI Siapkan Perda untuk Selamatkan Budaya Betawi
-
Polisi Tangkap Komplotan Ormas FBR Bojongsari yang Peras Pedagang di Depok, Korban Sampai Dicekik
-
Ada Lebaran Betawi di Monas, KCI Tambah Perjalanan KRL
-
Kemeriahan Lebaran Betawi 2025 di Monas
Tag
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Tipe SUV Juni 2025: Harga di Bawah 80 Juta, Segini Pajaknya
- 6 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Tranexamic Acid: Atasi Flek Hitam & Jaga Skin Barrier!
- 7 Rekomendasi Sunscreen Terbaik Memutihkan Wajah, Harga Murah Mulai Rp32 Ribuan
Pilihan
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
Terkini
-
Akhir Pekan Makin Cuan! Segera Klaim 5 Link Saldo DANA Kaget yang Sudah Tersedia
-
Rekomendasi 5 Merek Granit Lantai Premium, Diakui Awet Dan Punya Warna yang Bagus
-
Desain Rumah Tropis: Rekomendasi Hunian Nyaman dan Hemat Energi untuk Iklim Indonesia
-
Jangan Banyak Mikir, Segera Klaim Saldo DANA Kaget Hari Ini Rp 496 Ribu Siap Untuk Jajan
-
DANA Kaget Akhir Pekan, Saldo Gratis Rp 649 Ribu Tersedia di 5 Link Ini