Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah | Yaumal Asri Adi Hutasuhut
Rabu, 04 Agustus 2021 | 17:23 WIB
Anggota Polsek Cengkaren saat menangkap Andi alias Gogon (bawah), pelaku yang menganiaya mertua hingga tewas. [Dok. Polisi]

Gogon, lanjut dia, memang memiliki kepribadian yang tertutup. Sekitar satu bulan tinggal bersebelahan dengan mertua, Gogon juga jarang berinteraksi dengan warga.

"Anaknya, ibu (isri Suyono) yang ngerawat. Selalu di sini jarang dibawa. Dari lahir dirawat sama ibu," ungkap Hasibuan.

Diberitakan sebelumnya, Andi alias Gogon (30) tega menganiaya mertuanya sendiri Suyono (68) hingga akhirnya meninggal dunia, diduga sakit hati karena dinasihati sebab tidak memiliki pekerjaan.

Hasibuan (45), kerabat sekaligus tetangga korban membeberkan kronologi Suyono dianiaya.

Baca Juga: Sakit Hati Ditegur Tak Punya Pekerjaan, Jadi Alasan Gogon Aniaya Mertua hingga Meninggal

Jelasnya, karena Gogon menganggur, Suyono menegur dan memberikan nasihat.

"Karena ditegur saja. Jadi karena (dia) menganggur. Itu kan namanya orang tua nasihatin anak wajarlah. Cuma dia (Gogon) mungkin enggak terima. Jadi itu saja sih persoalannya,” ungkap Hasibuan saat ditemui wartawan di lokasi, Rabu (4/8/2021).

Kata Hasibuan, Suyono menasihati Gogon sekitar jam 21.00, beberapa jam sebelum peristiwa tragis itu terjadi.

Ilustrasi penganiayaan.

Lalu sekitar pukul 02.00 WIB, Rabu (7/7/2021), Gogon mendatangi mertuanya yang sedang beristirahat dalam posisi duduk di kamarnya.

"Dia langsung datang, enggak ada ngomong, enggak ada apa-apa, main langsung digebuk ke bapak," ujar Hasibuan.

Baca Juga: Mengering di Tembok Kamar, Jejak Darah Mertua yang Tewas Dilinggis Gogon

Saat peristiwa itu terjadi istri korban menyaksikan langsung.

Load More