SuaraJakarta.id - Pemprov DKI Jakarta membeberkan sejumlah alasan penghambat distribusi air bersih bagi warga. Salah satunya adalah karena masih banyaknya lahan sengketa di Ibu Kota.
Direktur Utama PAM Jaya, Prayitno Bambang Hernowo mengatakan, sampai Juli 2021 pihaknya sudah bisa mencakup layanan air bersih sebanyak 65 persen.
"Kita lihat bahwa saat ini cakupan layanan kita adalah 65 persen," ujar Bambang dalam webinar Balkoters Talk, Rabu (1/9/2021).
Karena masih adanya warga yang tinggal di lahan sengketa, pihak PAM Jaya tidak bisa menyalurkan air bersih.
Sebab, pipa tidak bisa disalurkan jika tanah masih saja bermasalah.
"Kita tidak bisa melakukan sambungan langsung khusus kepada warga-warga yang saat ini menempati daerah yang kemudian status kepemilikan lahannya itu tidak jelas," jelasnya.
Karena itu, untuk menyelesaikan masalah ini, pihaknya hanya bisa menunggu sampai status lahan jelas dan tidak lagi dalam kondisi sengketa.
"Bagaimana kemudian kebutuhan air itu adalah yang utama sementara mereka saat ini warga yang memiliki KTP DKI Jakarta. Mereka tinggal di daerah lahan yang saat ini masih menjadi sengketa," jelasnya.
Masalah lainnya adalah pasokan air baku untuk air bersih. Selama ini, kebanyakan pasokan didapatkan dari 81 Waduk Jatiluhur, Jawa Barat.
Baca Juga: PAM Jaya Targetkan 100 Persen Cakupan Air Perpipaan di Jakarta Tahun 2030
"Harga pokok produksinya itu lebih tinggi daripada yang tarif yang diberlakukan kepada warga, sehingga kita memastikan keterjangkauannya," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Terima Laporan Krisis Air Bersih di Langkat, Prabowo: Kita akan Membantu Semua Warga
-
Stabilkan Harga Jelang Nataru, Pemprov DKI Kirim 15 Ton Pangan ke Kepulauan Seribu
-
Pemprov DKI Terbaik dalam Pencegahan Korupsi, Wagub DKI Jakarta Terima Penghargaan dari KPK
-
Warga Desa Jatiluwih Bali Gelar Aksi Protes dengan Tutupi Sawah
-
Pemprov DKI Kebut Pembangunan Giant Sea Wall, Pramono Anung: Mudah-mudahan Pemerintah Pusat Juga
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
Terkini
-
7 Tren Fintech yang Diprediksi Mengubah Cara Masyarakat Bertransaksi pada 2026
-
Libur Tahun Baru 2026 Sudah di Depan Mata! Ini Jadwal Libur ASN yang Dinanti
-
8 Mobil Bekas untuk Mengatasi Biaya Perawatan Tak Terduga bagi Pengguna Minim Jajan
-
Cek Fakta: Viral Tautan Pendaftaran 500 Ribu Pekerja di Dapur MBG, Benarkah?
-
Duel HP Murah Layar AMOLED: Samsung vs Xiaomi, Siapa Paling Bagus?