Penghasilannya tersebut dia bagi untuk mencukupi kebutuhan makan sehari-hari. Seperti beli susu untuk cucunya dan bayar kontrakan Rp 600 ribu per bulan.
"Paling minim penghasilan Rp 200-250 ribu, sudah banyak banget itu," paparnya.
Sosok Nenek Mumun sempat viral di media sosial. Akibatnya, dia sempat dicari-cari oleh petugas untuk diamankan. Mumun mengaku, hingga kini dia sudah dua kali diamankan oleh Satpol PP.
Dia didata lalu ditawari untuk tinggal dipanti asuhan, begitu juga dengan cucunya. Tapi, tawaran itu ditolak lantaran Mumun menilai orang tua cucunya masih hidup dan dirinya masih mampu mencari nafkah.
"Sempat dua kali diamanin Satpol PP. Ditawari buat tinggal di panti atau gimana, nanti kan di kasih kegiatan, kalau cucu ditaruh di panti asuhan anak-anak. Tapi saya tolak, karena emak bapaknya ada, cuma pada masing-masing," beber Mumun.
Meski sudah dua kali diamankan Satpol PP, Nenek Mumun mengaku tak kapok menjadi manusia silver. Pasalnya, saat ini hanya itu yang bisa ia lakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
"Mau makan dari mana, kalau kapok kita mati kelaparan, enggak bisa tinggal di kontrakkan, yang ada hidup gelandangan di jalanan. Kalau kapok, siapa yang mau ngasih makan kita, buat susu, buat bayar kontrakkan. Kalau kita enggak usaha, enggak ada yang kasih makan," ungkap Mumun.
Nasib serupa juga dialami Rina. Ibu dua anak itu, nekat menjadi manusia silver untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Pasalnya, suaminya kini tak bisa lagi diandalkan.
Rina mengaku, menjadi manusia silver sejak setahun lalu. Dia menggantikan anaknya yang lebih dulu jadi manusia silver yang kini memilih fokus sekolah karena trauma diamankan Satpol PP.
Baca Juga: Tak Ada Pemasukan, Tegar Septian Kembali Jadi Pengamen di Jalan
Sebelum menjadi manusia silver, Rina menyebut sempat menjajal menjadi tukang cuci dan setrika baju. Tapi penghasilan dari pekerjaan tersebut dianggap tak mencukupi.
"Sebelumnya pernah coba jadi tukang setrika baju, sebulan Rp 300 ribu, nggak cukup buat makan bertiga dan biaya anak," ungkap Rina.
Sama dengan Mumun, Rina juga menjadi manusia silver sambil menggendong anaknya yang paling kecil dan berusia 3 tahun. Rina pun tinggal berdekatan dengan Mumun, sehingga setiap harinya mereka berangkat mencari nafkah bersama.
Di tengah pandemi COVID-19 ini, baik Mumun dan Rina mengaku khawatir cucu dan anak yang dibawa saat mengamen di jalan akan terpapar. Tapi, mereka hanya bisa pasrah dan berharap tetap sehat.
Kontributor : Wivy Hikmatullah
Berita Terkait
-
Terduga Pelaku Pelecehan Siswi SMK Waskito Bebas Berkeliaran, Keluarga: Kami Hanya Ingin Keadilan
-
Mengerikan! Balita Tewas di Tangan Ayah di Ciputat, Ditendang, Dimasukkan Kardus, Lalu Dibanting
-
Marshel Widianto Kapok Terjun ke Politik: Saya Hampir Gila
-
Viral Bocah Pengamen Kepergok Masuk Mobil Diduga Curi Uang, Disebut Pernah Sikat Rp 7 Juta
-
Pemuda di Tangsel Tewas Digorok usai Boncengi Pembunuhnya Pulang ke Rumah, Kronologi Bikin Ngeri!
Terpopuler
- Bukan Jay Idzes, Pemain Keturunan Indonesia Resmi Gabung ke AC Milan Dikontrak 1 Tahun
- Roy Suryo Desak Kejari Jaksel Tangkap Silfester Matutina: Kalau Sudah Inkrah, Harus Dieksekusi!
- Skincare Reza Gladys Dinyatakan Ilegal, Fitri Salhuteru Tampilkan Surat Keterangan Notifikasi BPOM
- Selamat Datang Jay Idzes! Klub Turin Buka Pintu untuk Kapten Timnas Indonesia
- Jelajah Rasa Nusantara dengan Promo Spesial BRImo di Signature Partner BRI
Pilihan
-
Daftar 5 Sepatu Lokal untuk Lari Harian, Nyaman dan Ringan Membentur Aspal
-
Aremania Wajib Catat! Manajemen Arema FC Tetapkan Harga Tiket Laga Kandang
-
Kevin Diks Menggila di Borussia-Park, Cetak Gol Bantu Gladbach Hajar Valencia 2-0
-
Calvin Verdonk Tergusur dari Posisi Wingback saat NEC Hajar Blackburn
-
6 Smartwatch Murah untuk Gaji UMR, Pilihan Terbaik Para Perintis 2025
Terkini
-
Penyiraman Air Keras di Jakarta Utara, Polisi Tangkap Empat Pelaku yang Masih Pelajar
-
Aksi Koboi Jalanan Pengemudi Pajero di Tangsel, Ngaku Aparat Acungkan Pistol Gegara Cekcok Klakson
-
Semangat Kemerdekaan dalam Fashion: Masih Relevan Setelah 37 Tahun
-
Sosok Presiden Direktur Pertama PT Nissen Chemitec Berpulang dalam Insiden Tragis
-
Bos Perusahaan Otomotif Asal Jepang Tewas dalam Kecelakaan di Tol Karawang Barat