SuaraJakarta.id - Pengamat Politik yang juga Direktur Eksekutif Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) Herry Mendrofa ikut menanggapi terkait polemik pernyataan Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo yang menuding ada penyusupan pendukung PKI di korps TNI.
Tudingan itu terkait video yang menampilkan hilangnya sejumlah bukti-bukti penumpasan G30S/PKI di Museum Dharma Bhakti di Markas Kostrad. Yakni hilangnya tiga patung tokoh angkatan bersenjata penumpas G30S/PKI.
Herry menilai pembongkaran tiga patung di Museum Dharma Bhakti tak menjadi persoalan. Sebab, permintaan langsung dari Pangkostrad ke-34 Letnan Jenderal TNI (Purn) Azmyn Yusri Nasution yang merupakan penggagas tiga patung penumpas G30S/PKI tersebut.
"Sudah jelas bahwa pembongkaran patung sejarah G30S/PKI adalah permintaan langsung dari pembuatnya eks-Pangkostrad ke-34, tidak menjadi persoalan," ujar Herry kepada Suara.com, Selasa (28/9/2021).
Ketiga patung tersebut menampilkan sosok mantan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Jenderal (Purn) TNI AH Nasution, mantan Panglima Kostrad Mayjen (Purn) TNI Soeharto, dan mantan Komandan Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) Kolonel Inf (Purn) Sarwo Edhie Wibowo.
"Lagi pula permintaan Letjen (Purn) AY Nasution ini kan masuk akal atas dasar keyakinan agama yang dianutnya yang melarang soal patung. Tidak ada yang keliru," ucap dia.
Karena itu Herry meminta pembongkaran tiga patung di Museum Dharma Bhakti tidak dipolitisasi oleh oknum yang selalu menarasikan kebangkitan komunisme. Menurutnya hal tersebut dapat menyebabkan kemunduran bangsa.
"Hemat saya hal ini jangan sampai dipolitisasi oleh oknum yang selalu bernarasi soal kebangkitan komunisme. Karena akan menyebabkan kemunduran bangsa dari perspektif sosial-politik," tutur dia.
Lebih lanjut, Herry menuturkan jika narasi PKI dihidupkan, kasus pelanggaran HAM terhadap pembantaian 3 juta orang harus diusut tuntas. Sebab kata dia, hal tersebut merupakan satu rangkaian yang tak terpisahkan.
Baca Juga: Jawab Tuduhan Gatot Nurmantyo, Pangkostrad: Tabayun Dulu agar Tidak Fitnah
"Baiknya jika narasi soal PKI dihidupkan, maka pengusutan atas indikasi pelanggaran HAM terhadap pembantaian 3 juta orang saat peristiwa ini harus turut dituntaskan secara utuh. Karena merupakan rangkaian yang tak terpisahkan," katanya.
Sebelumnya, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengabarkan hilangnya diorama G30S PKi dan patung Pahlawan Revolusi di Markas Kostrad.
Hilangnya diorama G30S PKI dan patung Pahlawan Revolusi di Markas Kostrad disampaikan Gatot Nurmantyo di acara webinar Forum Guru Besar dan Doktor Insan Cita Korps Alumni HMI pada Minggu (26/9/2021) malam.
Menurut Gatot Nurmantyo, diorama G30S PKI yang hilang dari Markas Kostrad adalah diorama saat Pangkostrad saat itu Mayjen Soeharto memerintahkan Komandan RPKAD Sarwo Edhie Wibowo untuk menumpas PKI.
Pada diorama itu terlihat Mayjen Soeharto berdiri di hadapan Sarwo Edhie lalu di sebelahnya ada Jenderal AH Nasution yang duduk sambil memegang tongkat.
Dikutip dari YouTube Hersubeno Point, Gatot Nurmantyo mengatakan mendapat informasi hilangnya diorama G30S PKI dan patung Pahlawan Revolusi di Markas Kostrad.
Berita Terkait
-
Potret Presiden Prabowo Pimpin Langsung Upacara Hari Kesaktian Pancasila 2025
-
Arsitektur Sunyi 'Kremlin', Ruang Siksa Rahasia Orba yang Sengaja Dilupakan
-
Malam Ini 3 Stasiun TV Nasional Tayangkan Film Legendaris G30S PKI, Mana Saja?
-
Menyusuri Jejak Ingatan yang Memudar, Penjara Tapol PKI di Jakarta
-
Makna Pengibaran Bendera Setengah Tiang 30 September dan Satu Tiang Penuh 1 Oktober
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Antara Niat Baik dan Petaka: Mahfud MD Bongkar Masalah Hukum di Balik Keracunan MBG
-
60 Siswa di Jakarta Diduga Keracunan Makanan Bergizi Gratis, Dinkes DKI: Disebabkan Bakteri
-
Lebih dari Sekadar Bank, Bank Mandiri Buktikan Komitmen Lingkungan Lewat Aksi Bersih Mandiri
-
Malam Minggu Hoki, 5 Link DANA Kaget Aktif Menantimu Dan Siap Cuan Maksimal
-
Kementerian Haji Minta Calon Pegawai dari Kementerian Agama Bersih dari Korupsi