SuaraJakarta.id - Jalan panjang harus ditempuh para budayawan di Serpong untuk menjadikan Keramat Tajug sebagai salah satu cagar budaya di Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Keramat Tajug merupakan sebutan untuk mengenang jasa Tubagus Raden Wetan Muhammad Atief, atau akrab disebut TB Atief, yang merupakan salah satu pendakwah Islam di Serpong.
TB Atief adalah putra keenam Raja Kesultanan Banten, Sultan Ageng Tirtayasa. Beliau wafat pada 1721 dan dimakamkan di Keramat Tajug. Tajug merupakan sebutan warga Serpong untuk surau atau musholla.
Sejarawan sekaligus salah satu keturunan TB Atief, TB Sos Rendra mengatakan, untuk menjadikan Kramat Tajug sebagai cagar budaya memakan waktu yang sangat panjang.
Pihaknya sudah mengajukan Keramat Tajug sebagai cagar budaya sejak tahun 2000, saat Serpong masih berada di wilayah Pemerintahan Kabupaten Tangerang.
Hingga pemekaran menjadi Kota Tangerang Selatan pada 2010, pengajuan Keramat Tajug sebagai cagar budaya pun tak kunjung ada kepastian.
"Kita dari tahun 2.000 sudah mengajukan. Beberapa keturunan TB Atief ada yang jadi dewan, kita dorong, karena punya nilai sejarah. Tapi ternyata baru beberapa tahun belakangan ini," kata TB Sos ditemui SuaraJakarta.id—grup Suara.com—di lokasi, Rabu (6/10/2021).
Setelah perjalanan panjang, pada 2019 lalu, Makam Keramat Tajug akhirnya resmi dijadikan cagar budaya di Tangsel.
Hal itu tertuang dalam Keputusan Wali Kota Tangerang Selatan Nomor 30/KEP.517-Huk/2019 tentang Penetapan Cagar Budaya.
Baca Juga: Lengkap! Aturan PPKM Level 3 Tangsel, Berlaku 5-18 Oktober 2021
Tetapi, setelah dua tahun atau hari ini Rabu (6/10/2021) plang cagar budaya itu baru dipasang oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Selatan.
Terkait ini, TB Sos Rendra menyayangkan Pemkot Tangsel yang seolah tak bersimpati pada situs cagar budaya. Bahkan, untuk memasang plang saja, butuh waktu dua tahun.
Menurutnya, keberadaan situs cagar budaya tersebut sangat penting. Selain merawat sejarah, keberadaan situs Keramat Tajug dapat dijadikan wisata sejarah ataupun wisata religi.
Di Kota Tangsel, lanjut TB Sos, ada 87 situs yang ditemukan. Tetapi hanya 32 situs yang dijadikan cagar budaya dan menjadi aset sejarah.
Namun demikian, keberadaan cagar budaya tersebut belum dimaksimalkan oleh pemerintah setempat.
"Kendalanya saya belum pernah tanya ke DPRD dan pemerintah. Rasanya sulit sekali jadi Perda. Padahal ini jadi aset wisata religi," ujarnya.
Tag
Berita Terkait
-
Teror Bom Dua Sekolah Internasional di Tangesel Hoaks, Polisi: Tak Ada Libur, Belajar Normal!
-
Kronologi Teror Bom di 2 Sekolah Elit Tangsel: Ancaman Datang Beruntun Lewat WA dan Email
-
Daripada Berkoar di Medsos, Tokoh Muda Tangsel Ajak Leony Vitria Diskusi: Perlu Kita Selesaikan...
-
Ketimbang Curhat di Medsos soal Pajak Warisan, Leony Vitria Diminta Ngadu ke Sini
-
Dibandingkan dengan Bansos, Leony Sentil Anggaran ATK Pemkot Tangsel Capai Rp38 miliar
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Harga Emas Naik Berturut-turut! Antam Tembus Rp 2,399 Juta di Pegadaian, Rekor Tertinggi
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
Terkini
-
DJ Panda Dipanggil Polisi! Erika Carlina Ungkap Ancaman Mengerikan di Grup WA
-
Bupati Kediri Pastikan Pekerjaan Pembangunan Pasar dan Stadion Tetap Berjalan
-
DANA Kaget Rp109 Ribu: Rebutan Saldo Gratis, Ini Trik Klaimnya 3 Link Aktif
-
KPK Dalami Keterlibatan 13 Asosiasi dan 400 Biro Haji dalam Kasus Korupsi Kuota Haji
-
Pimpinan PPP Minta Maaf: Tidak Ada PAW