SuaraJakarta.id - Usai ramai diberitakan, mural bertuliskan 'Keadilan Tumpul Ke Atas Tajam Ke Bawah' yang berada dekat kantor Polres Tangerang Selatan, kekinian telah dihapus.
Warga sekitar menyebut, mural satire itu dihapus diduga oleh sejumlah oknum. Mural soal keadilan itu dihapus menggunakan cat putih.
Salah seorang warga, Andri mengatakan, mural tersebut dihapus pada Kamis (14/10/2021) sore kemarin, tak lama setelah ia diwawancarai oleh sejumlah awak media.
Andri yang menyaksikan penghapusan mural itu menyebut, orang yang menghapus memiliki postur tubuh seperti anggota kepolisian.
Baca Juga: Menparekraf Sandiaga Uno Pesan Lukisan Mural Peserta Desa Wisata
"Dihapusnya kemarin, teman-teman media pada balik, nggak lama langsung anggota pada datang. Kayaknya orang dari Polsek atau Polres, antara dua itu. Yang pasti sih anggota, kalau dari perawakannya," katanya, Jumat (15/10/2021).
Andri pun heran mural tersebut dihapus. Pasalnya, mural itu sudah ada lebih dari tiga tahun lalu, sebelum pandemi Covid-19. Ia menduga mural itu dihapus lantaran ada pihak yang merasa tersinggung dan risih.
"Itu (mural) sudah tiga tahun lalu, setelah ramai diberitain langsung dihapus. Mungkin kesindir banget, kalau nggak merasa mah nggak bakal dihapus, risih aja kali. Kata-katanya nyelekit sih," ungkapnya.
"Dulu kan belum ramai, jadi biasa aja. Sekarang kan lebih ngeri lagi kalau bikin gituan. Enggak boleh kritis-kritis banget," tambahnya.
Menurutnya, sejumlah warga pun sempat ada yang ditanyai oleh orang yang menghapus mural tersebut. Tetapi, mereka menolak memberikan keterangan lantaran menggap mural itu sudah kadaluwarsa.
Baca Juga: Mural "Keadilan Tumpul Ke Atas Tajam Ke Bawah" Dekat Polres Tangsel, Ini Kata Warga
"Ada beberapa (warga) yang ditanyai, tapi pada nggak mau (ngomong). Lagian gambar gitu doang, masyarakat sini cuek aja. Tadi malam warga pada ngumpul, tanggapannya 'gambar udah kadaluwarsa, baru dihapus sekarang'. Kemarin kemana aja," beber Andri.
Kritik untuk Pemerintah
Sebelumnya diberitakan, mural berisi kritik satire terpampang jelas di sebuah tembok di Jalan Promoter 3, Lengkong Gudang Timur, Serpong, Kota Tangerang Selatan.
Mural berisi kritik satire tempampang jelas di sebuah tembok di Jalan Promoter 3, Lengkong Gudang Timur, Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Mural tersebut menanyakan soal keadilan hukum di negeri ini.
"Tikus2x Kantor Keparat Adakah Keadilan Di Negeri Ini. Tumpul Ke Atas, Tajam Ke Bawah, Sampah," demikian tulisan dari mural yang dibuat dengan cat berwarna merah tersebut.
Dalam tulisan tersebut, juga terdapat gambar kepala tikus tapi berperawakan seperti manusia, serta gambar pria yang tengah menggendong sebuah kantong di belakang yang dilabeli Rp (rupiah).
Salah seorang warga yang mengaku bernama Mulyono (40) mengatakan, mural itu sudah ada sejak lama dan dibuat oleh sejumlah anak muda di lingkungan tersebut.
"Sudah lama banget itu dibuat sama anak muda sini, untuk melampiaskan aspirasi," katanya ditemui SuaraJakarta.id, Rabu (13/10/2021).
Meski begitu, menurut Mulyono, mural tersebut merupakan bentuk kritikan untuk pemerintah saat ini terkait penegakan hukum.
"Itu sebagai kritikan buat pemerintah kita yang ibaratnya dikatakan sudah tumpul saat ini. Hukum ke atas tumpul, ke bawah tajam," ungkapnya.
Dia pun turut membandingkan hukuman untuk koruptor dan maling ayam. Menurutnya, hingga saat ini penerapan hukum untuk dua kasus itu masih timpang.
"Maling ayam sama koruptor saja hukumannya sama. Koruptor triliunan, tapi dapat fasilitas lebih enak, padahal sudah ngerugiin rakyat dan negara. Sedangkan yang maling ayam ya begitu kondisinya," bebernya.
Pantauan SuaraJakarta.id di lokasi, mural satire yang menyindir soal hukum itu tak jauh dari area markas Polres Tangsel dan Kantor Kejaksaan Negeri Tangerang Selatan.
Jalan tersebut biasa dilalui pengendara menghubungkan antara wilayah Serpong menuju wilayah Pondok Aren.
Kontributor : Wivy Hikmatullah
Berita Terkait
-
Apa Itu Catcalling? Bikin Aviani Malik Semprot Pendukung Paslon di Debat Pilkada Tangsel 2024
-
Host Debat Pilkada Tangsel Kena Catcalling, Aviani Malik Semprot Pendukung Paslon: Saya Gak Suka Anda Panggil Saya Baby!
-
Duaar..! Peluru Nyasar di Tangsel, Nyelonong ke Rumah Warga hingga Dikira Lampu Meledak
-
"Malaikat Penjaga Kyiv", Seniman Abadikan Pahlawan Perang Ukraina dalam Mural Menyentuh
-
Cekcok dengan Istri, Suami Nekat Bakar Diri Pakai Bensin yang Dibawa Sendiri di Depan SPBU
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Apakah Samsung S23 FE Memiliki Zoom 100x? Ini Dia Penjelasan Lengkap dengan Keunggulan Kamera yang Dimilikinya
-
HUT KORPRI, ASN Diharapkan Lebih Adaptif dengan Perkembangan Teknologi
-
Mas Dhito Dukung Penyandang Tuna Netra Wujudkan Mimpi ke Perguruan Tinggi
-
Eks Pendukung Deny-Mudawamah Putar Haluan ke Dhito-Dewi
-
Perkuat Perda-Perkada, Pemkab Kediri Tingkatkan Kompetensi ASN lewat Diklat Legal Drafting