SuaraJakarta.id - Sebanyak 35 warga Koja, Jakarta Utara, mengalami keracunan setelah memakan nasi kotak pemberian Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Pihak PSI pun berdalih makanan yang diberikan itu bukan buatan mereka.
Ketua DPW PSI DKI Jakarta, Michael Victor Sianipar mengatakan, nasi kotak yang dibagikan merupakan pemberian dari banyak pihak yang menyumbangkan kepada mereka. Mulai dari warga hingga Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
"Kami membagikan dan menghimpun dukungan program Rice Box ini dari publik, bekerjasama dengan warung-warung dan UMKM," ujar Michael saat dikonfirmasi, Senin (25/10/2021).
Michael menyebut pihaknya sudah sejak lama menjalankan program pembagian nasi kotak ini. Bahkan sudah 300 ribu makanan dibagikan di seluruh Indonesia.
"Rice Box PSI esensinya adalah mendukung UMKM yang terdampak pandemi dan kami membeli makanan dari UMKM agar ekonomi kerakyatan semakin menggeliat," katanya.
Mengenai kejadian keracunan itu, Michael menyatakan mewakili PSI memohon maaf dan berharap makanan yang dibagikan itu bisa menjadi berkah bagi masyarakat.
Ia juga mengaku sudah berkoordinasi dengan Puskesmas dan rumah sakit untuk memastikan seluruh warga Koja yang keracunan tertangani dengan baik.
"Kami juga telah memberikan bantuan bagi para korban keracunan makanan. Kami juga menindaklanjuti dan mendalami pemilik warung," tuturnya.
Para UMKM pemilik warung juga, sudah mengakui kelalaiannya dan meminta maaf kepada korban yang mengalami keracunan.
Baca Juga: Puluhan Warga Keracunan Usai Santap Nasi Kotak PSI
"Pemilik warung sudah menyampaikan minta maafnya, baik kepada kami dan warga yang keracunan makanan. Kami akan memastikan hal serupa tidak terjadi," pungkasnya.
Sebelumnya, puluhan warga Kelurahan Koja, Kecamatan Koja, Jakarta Utara mengalami keracunan makanan. Hal ini terjadi usai mereka memakan nasi kotak pemberian kader PSI.
Ketua RW 06 Koja, Suratman mengatakan sebanyak 35 orang warganya mengalami keracunan. Dalam nasi kotak yang diterima, terdapat logo PSI yang ditempelkan.
"Nasi boks kita dapat 89 boks (dari PSI). Lalu, ada 35 orang yang tercatat di puskesmas didiagnosis keracunan makanan," ujar Suratman saat dihubungi, Senin (25/10/2021).
Suratman mengatakan, nasi kotak itu berisi lauk telur, buncis, orek tempe, dan sayur tersebut. Tiga jam setelah dilahap oleh warganya, 35 warga itu mengeluh karena merasa mual.
"Temuan (keracunan) kurang lebih 2 sampai 3 jam baru merasakan gejala mual, muntah, terus puyeng (pusing). Itu aja yang dirasakan sama warga" jelasnya.
Berita Terkait
-
Korban Keracunan MBG di Bandung Barat Bertambah, Total 345 Orang
-
Analis Politik 'Roasting' PSI: Gimmick 'Bapak J' Cuma Tanda Partai Lemah dan Miskin Gagasan
-
PSI Partai Doyan Gimik, Analis Bongkar Strategi 'Bapak J' Cuma Jualan Nama Jokowi-Kaesang
-
Bro Ron PSI dan Ahmad Sahroni Bertemu, Sinyal Kejutan 10 November Menguat
-
Bertemu Bro Ron, Ahmad Sahroni Cari 'Suaka Politik' ke PSI? Begini Kata Pengamat
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
Harga Emas Melonjak! Antam Tembus Level Rp 2.622.000 di Pegadaian, UBS Ikut Naik
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
Terkini
-
Saldo DANA Gratis Rp225.000 Menantimu Hari Ini, Klaim Sekarang
-
Cairkan Relasi Lewat Night Golf: Bergeract Golf Club Satukan Sport dan Networking
-
Detik-Detik Ledakan Cengkareng Terekam CCTV: Puslabfor Turun Tangan Ungkap Penyebab!
-
DANA Kaget: Amplop Digital Kekinian Berisi Saldo Gratis Senilai Rp 380 Ribu, Ada di Sini
-
Mandiri Bakti Kesehatan Sasar 7.000 Penerima Manfaat di 12 Wilayah Indonesia