SuaraJakarta.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyatakan air laut di Ancol dan Angke, Jakarta Utara mengandung paracetamol. Namun, ikan dan biota laut lainnya yang ada di perairan itu dinyatakan tidak terpapar.
Hal ini dikatakan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati. Pihaknya sudah melakukan riset dengan mengambil sampel biota laut di empat lokasi.
"Jadi kami mengambil 23 sampel dari 4 titik. Kami menyebutnya biota laut, jadi ada ikan dan kerang-kerangan," ujar Eli di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (26/10/2021).
Setelah mengambil sampel, Eli menyebut pihaknya mengirimnya ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) DKI untuk diteliti kandungan paracemolnya. Dari 23 sampel, hanya 22 yang diperiksa karena satu sampel terlalu kecil dan tercampur dengan tanah.
"Hasilnya keluar tanggal 12 Oktober dan tidak terdeteksi paracetamol," jelasnya.
Meski tak ditemukan paracetamol, Eli menyebut pihaknya belum bisa memastikan aman atau tidaknya. Pihaknya akan kembali melakukan penelitian ulang karena Dinas Lingkungan Hidup (LH) menemukan kandungan paracetamol di laut Ancol dan Angke.
"Kami menunggu dulu dari teman-teman LH, setelah itu kami akan uji banding di lab yang lain. Jadi, ada dua kali tes untuk peneguhan hasil," pungkasnya.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta akhirnya mengungkapkan hasil riset mengenai kandungan paracetamol di laut Ancol dan Angke. Hasilnya, air laut Ancol dan Angke mengandung paracetamol.
Hal ini dikatakan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto. Hasil ini diketahui setelah pihaknya membawa sampel air laut dari empat titik untuk diteliti Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) DKI selama dua pekan.
Baca Juga: Hasil Riset DLH DKI Pastikan Laut Ancol Mengandung Paracetamol
Kendati demikian, Asep menyebut kandungan paracetamol yang ditemukan hanya 200 nanogram per liter. Sementara, hasil riset Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada 2017 lalu yang diungkap itu berjumlah 600 nanogram per liter.
"Kajiannya kita sudah selesai untuk yang parasetamol. memang nilai yang kita peroleh tidak sebesar yang ada atau dirilis oleh BRIN. tapi kandungannya ada, sekitar 200 nanogram apa ya, sekitar segitu. Kalau yang BRIN sekitar 600 (nanogram)," ujar Asep di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (25/10/2021).
Asep menyebut jumlah kandungan 200 nanogram per liter terbilang sedikit. Namun, zat ini bisa saja memberikan dampak pada lingkungan air dan biota laut.
"Kalau konsekuensinya mungkin sedikit banyak pasti ada," katanya.
Karena itu, langkah selanjutnya pihaknya saat ini sedang melakukan investigasi untuk mencari tahu dari mana sumber paracetamol itu. Jika nantinya ada keterlibatan perusahaan yang membuangnya secara ilegal, maka akan segera ditindak.
"Kalau hasil investigasinya sudah bisa diselesaikan maka kita akan melakukan penindakan terhadap perusahaan-perusahaan pencemar tersebut," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Rencana Terbitkan Obligasi Belum Bisa Dilaksanakan, Pramono Anung Tunggu Arahan Pusat
-
Pramono Lakukan Relaksasi Pajak untuk Warga Jakarta, Pengamat Beri Apresiasi
-
Anggaran Dipangkas Rp 15 Triliun, Gubernur DKI Siapkan Obligasi Daerah, Menkeu Beri Lampu Hijau
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
Terpopuler
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- Reaksi Kocak Amanda Manopo Ditanya Malam Pertama Usai Menikah: Kita Coba Hari Ini
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Kapan Bantuan Subsidi Upah Tahap 2 Cair? Ini Penjelasan Menaker
-
41 Napi Jakarta Berisiko Tinggi Dibuang ke Nusakambangan, Ini Alasannya
-
Rezeki Awal Minggu: Klaim DANA Kaget Rp336 Ribu Sekarang, Semua Bisa Dapat
-
Industri Tekstil Nasional di Ujung Tanduk? Pengusaha Minta Tolong ke Purbaya
-
Jakarta Tiru Jepang! Jembatan Donat Ini Bakal Ubah Cara Kita ke Kantor?