Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah | Yosea Arga Pramudita
Jum'at, 29 Oktober 2021 | 14:16 WIB
Kondisi terkini pemukiman warga di Jalan Masjid Al-Makmur, Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pasca tergenang air imbas meluapnya Sungai Ciliwung, Jumat (29/10/2021). [Suara.com/Yosea Arga Pramudita]

SuaraJakarta.id - Pemukiman penduduk di Jalan Masjid Al-Makmur, Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan sempat tergenang air imbas meluapnya Sungai Ciliwung sejak Kamis (28/10/2021) malam hingga Jumat (29/10/2021) dini hari. Ketinggian air pun mencapai 150 centimeter.

Seorang warga mengatakan, di lokasi sejak malam kemarin tidak turun hujan. Hanya saja, debit air yang tinggi di Sungai Ciliwung membuat air meluap ke pemukiman warga.

"Semalam mah di sini tidak hujan, cuma karena air di kali meluap, ya sudah jadinya ada genangan," kata seorang warga di lokasi yang enggan disebutkan namanya.

Warga tersebut menambahkan, pemukiman tempat dia tinggal memang menjadi langganan banjir. Genangan imbas curah hujan yang tinggi maupun luapan dari Sungai Ciliwung hampir setiap tahun terjadi.

Baca Juga: Akses Jalan Perbatasan Negara Banjir, Warga Inisiatif Bikin Rakit Penyeberangan

"Di sini mah tiap tahun. Mau hujan, mau tidak, kalau air di kali naik, pasti ada genangan," sambungnya.

Sementara itu, Kepala Pleton Grup C Sektor 9 Pasar Minggu, Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Selatan, Yusuf mengatakan, jika intensitas hujan di kawasan hulu tinggi, maka air akan meluap. Diperkirakan, luapan air itu adalah kiriman dari Bogor dan Depok.

"Karena ini bantaran kali, jadi apabila intensitas hujan di hulu cukup tinggi, pasti dapat kiriman air yang debitnya lumayan banyak," kata Yusuf.

Yusuf memaparkan, genangan air imbas meluapnya Sungai Ciliwung terjadi sejak Kamis (28/10/2021) malam.

Ketinggian air, kata dia, berkisar antara 70 sampai 150 centimeter.

Baca Juga: Haru Banget! Viral Video Bocah Menangis Saat Adzankan Ayah Dalam Kubur

"Mulai menggenang itu pukul 19.30 dan malam itu sudah surut. Hari ini penqnganan pascabanjir saja," sambungnya.

Sudah Surut

Pantauan Suara.com, Jumat (29/10/2021) pukul 10.30 WIB, petugas Pemadam Kebakaran dan PPSU masih berada di lokasi. Tampak selang berwarna kuning yang digunakan untuk membersihakan lumpur masih berada di jalan.

Seorang petugas Pemadam Kebakaran yang berada di lokasi mengatakan, air mulai surut sejak dini hari tadi. Mulai tadi pagi penanganan pascabanjir dilakukan hingga saat ini.

Kondisi terkini pemukiman warga di Jalan Masjid Al-Makmur, Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pasca tergenang air imbas meluapnya Sungai Ciliwung, Jumat (29/10/2021). [Suara.com/Yosea Arga Pramudita]

Sebagai gambaran, pemukiman penduduk di Jalan Masjid Al-Makmur, Pejaten Timur tidak jauh dari Sungai Ciliwung.

Meski intensitas hujan yang turun semalam tidak terlalu besar, pemukiman ini tetap terkena imbas meluapnya air di Sungai Ciliwung.

Kali Meluap

Sejumlah rumah di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan dilaporkan terendam banjir pada Jumat (29/10/2021) dini hari. Hal itu dibagikan dalam bentuk video oleh akun Instagram, @merekamjakarta.

Dalam narasinya, disebutkan jika banjir terjadi imbas dari Sungai Ciliwung yang meluap. Adapun kawasan yang menjadi titik banjir berlokasi di Jalan Masjid Al-Makmur, Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Disebutkan jika banjir terjadi pada pukul 00.15 WIB. Adapun ketinggian air mencapai 50 sampai 150 centimeter.

Dikonfirmasi terpisah, anggota Tanggap Bencana Indonesia, Putra mengatakan, air mulai menggenang sejak Kamis malam.

Wilayah yang terdampak banjir di Jalan Al-Makmur yaitu RT 05 RW 08, RT 16 RW 07, dan RT 17 RW 07.

“Ketinggian air mulai dari 70 cm hingga 1,5 meter tadi malam,” ujar Putra saat dikonfirmasi, Jumat pagi.

Kekinian, banjir dilaporkan telah berangsur surut. Banjir hanya menyisakan lumpur-lumpur di sejumlah titik di permukiman warga.

Load More