Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Senin, 01 November 2021 | 17:05 WIB
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan dr Allin Hendallin Mahdaniar saat pertemuan di Ruang Blandongan Puspemkot Tangsel, Senin (1/11/2021). [SuaraJakarta.id/Wivy Hikmatullah]

SuaraJakarta.id - Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan dr Allin Hendallin Mahdaniar membenarkan adanya temuan 43 warga sekolah positif COVID-19.

Menurutnya, jumlah itu merupakan akumulai sejak dilakukan awal tes swab massal di lingkungan sekolah usai pelaksanaan PTM sejak September.

"Itu dari 28 September-31 Oktober kemarin, bukan tiba-tiba kemarin ditemukan sekaligus. Mereka positif," katanya di Ruang Blandongan Pemkot Tangsel, Senin (1/11/2021).

Meski jumlahnya mencapai 43 orang, Allin menyebut, hal itu tidak masuk kategori klaster sekolah.

Baca Juga: Warga Sekolah Positif COVID-19 di Tangsel Usai PTM Bertambah Jadi 43 Orang

Alasannya, lantaran kasus COVID-19 yang ditemukan hanya satu dan dua orang saja di satu tempat.

"Ini bukan klaster, kalau klaster itu pada saat ditemukan penularan terjadi di sekolah dan cukup banyak. Ini tadi dari tiap sekolah itu satu dua, itu pun guru murid dan OB dari yang sudah melaksanakan PTM," pungkas Kadinkes Tangsel.

Ditutup Sementara

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kota Tangerang Selatan, Taryono mengatakan, puluhan warga sekolah yang terpapar COVID-19 itu diketahui setelah adanya tes PCR massal yang menyasar siswa, guru dan pekerja di sekolah.

"Berdasarkan data yang ada 43 yang terpapar COVID-19. Ada dari SD SMP dan pegawai sekolah," kata Taryono di tempat yang sama.

Baca Juga: Kronologi Kecelakaan Beruntun di Tangsel Libatkan 10 Kendaraan

Taryono mengaku, belum dapat memastikan puluhan warga sekolah positif COVID-19 itu berasal dari sekolah mana.

Tetapi, dirinya memastikan, sekolah-sekolah tersebut langsung ditutup sementara usai diketahui ada yang terpapar COvID-19.

"Setiap sekolah ada satu atau dua siswa, guru serta pegawai yang terpapar, jumlah berapa sekolahnya tadi belum sinkron. Diperkirakan ada 15 sekolah TK, SD, dan SMP. Kita sudah lakukan penutupan selama 3x24 jam, tapi saat ini sudah dibuka lagi," papar Taryono.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Selatan Taryono saat pertemuan di Ruang Blandongan Puspemkot Tangsel, Senin (1/11/2021). [SuaraJakarta.id/Wivy Hikmatullah]

Saat ini, pihaknya pun tengah melakukan evaluasi soal pelaksanaan PTM di Tangsel yang dilakukan sejak September 2021 itu.

Menurutnya, dari jumlah sekolah yang sudah terverifikasi belum semua melaksanakan PTM terbatas.

"Contohnya jumlah TK dari 496 yang ada, 208 yang siap hanya 111 yang melaksanakan PTM. Kemudian dari 309 SD yang siap hanya 124 SD yang melaksanakan PTM. Sementara SMP dari 168 yang siap, hanya 103 yang melaksanakan PTM. Artinya beberapa sekolah swasta masih belum sepenuhnya melaksanakan PTM," beber Taryono.

Load More