SuaraJakarta.id - Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan dr Allin Hendallin Mahdaniar membenarkan adanya temuan 43 warga sekolah positif COVID-19.
Menurutnya, jumlah itu merupakan akumulai sejak dilakukan awal tes swab massal di lingkungan sekolah usai pelaksanaan PTM sejak September.
"Itu dari 28 September-31 Oktober kemarin, bukan tiba-tiba kemarin ditemukan sekaligus. Mereka positif," katanya di Ruang Blandongan Pemkot Tangsel, Senin (1/11/2021).
Meski jumlahnya mencapai 43 orang, Allin menyebut, hal itu tidak masuk kategori klaster sekolah.
Alasannya, lantaran kasus COVID-19 yang ditemukan hanya satu dan dua orang saja di satu tempat.
"Ini bukan klaster, kalau klaster itu pada saat ditemukan penularan terjadi di sekolah dan cukup banyak. Ini tadi dari tiap sekolah itu satu dua, itu pun guru murid dan OB dari yang sudah melaksanakan PTM," pungkas Kadinkes Tangsel.
Ditutup Sementara
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kota Tangerang Selatan, Taryono mengatakan, puluhan warga sekolah yang terpapar COVID-19 itu diketahui setelah adanya tes PCR massal yang menyasar siswa, guru dan pekerja di sekolah.
"Berdasarkan data yang ada 43 yang terpapar COVID-19. Ada dari SD SMP dan pegawai sekolah," kata Taryono di tempat yang sama.
Baca Juga: Warga Sekolah Positif COVID-19 di Tangsel Usai PTM Bertambah Jadi 43 Orang
Taryono mengaku, belum dapat memastikan puluhan warga sekolah positif COVID-19 itu berasal dari sekolah mana.
Tetapi, dirinya memastikan, sekolah-sekolah tersebut langsung ditutup sementara usai diketahui ada yang terpapar COvID-19.
"Setiap sekolah ada satu atau dua siswa, guru serta pegawai yang terpapar, jumlah berapa sekolahnya tadi belum sinkron. Diperkirakan ada 15 sekolah TK, SD, dan SMP. Kita sudah lakukan penutupan selama 3x24 jam, tapi saat ini sudah dibuka lagi," papar Taryono.
Saat ini, pihaknya pun tengah melakukan evaluasi soal pelaksanaan PTM di Tangsel yang dilakukan sejak September 2021 itu.
Menurutnya, dari jumlah sekolah yang sudah terverifikasi belum semua melaksanakan PTM terbatas.
"Contohnya jumlah TK dari 496 yang ada, 208 yang siap hanya 111 yang melaksanakan PTM. Kemudian dari 309 SD yang siap hanya 124 SD yang melaksanakan PTM. Sementara SMP dari 168 yang siap, hanya 103 yang melaksanakan PTM. Artinya beberapa sekolah swasta masih belum sepenuhnya melaksanakan PTM," beber Taryono.
Berita Terkait
-
Banyak Korban Luka dan Rumah Porak-Poranda, Terkuak Pemicu Ledakan Dahsyat di Pamulang Tangsel
-
6 Fakta Ledakan di Pamulang Tangsel: Rumah-rumah Hancur, Korban Berjatuhan
-
Tembok Bungkam Polisi di Kasus Penjarahan Bintaro? Identitas Pelaku Jadi Misteri Besar
-
3 Fakta Viral Siswi SMP Tangsel Dibawa Kabur Pemulung, Hilang Sejak 3 Agustus!
-
Mengerikan! Balita Tewas di Tangan Ayah di Ciputat, Ditendang, Dimasukkan Kardus, Lalu Dibanting
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Ngeri! Bus Transjakarta Hantam Bangunan di Cakung, Penumpang dan Warga Terluka
-
Jumat Berkah Banjir Rezeki: Klaim Saldo DANA Kaget Gratis Disini Ada Saldo Rp 149 Ribu
-
Cara Menghindari Gangguan Kecemasan Akibat Konsumsi Informasi di Media Sosial
-
Tak Banyak yang Tahu, Pulau di Indonesia Ini Ternyata Pernah Keluar dari NKRI
-
Misteri Menara Saidah: Mengapa Gedung Megah Ini Jadi Istana Hantu di Jantung Jakarta?