Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah | Fakhri Fuadi Muflih
Rabu, 03 November 2021 | 18:18 WIB
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra Mohamad Taufik di Hotel Grand Cempaka Resort, Puncak, Jawa Barat, Rabu (3/11/2021). [Suara.com/Fakhri Fuadi Muflih]

SuaraJakarta.id - DPRD DKI Jakarta memastikan anggaran penyelenggaraan Formula E tidak tercantum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau APBD 2022. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bahkan tak mengajukannya.

Hal ini dikatakan oleh Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik. Ia menyebut dalam pembahasan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD DKI Jakarta 2022, Pemprov tak mengajukan permintaan dana apapun untuk Formula E.

"Yang jelas enggak ada anggaran soal Formula E," ujar Taufik di Hotel Grand Cempaka Resort, Puncak, Jawa Barat, Rabu (3/11/2021).

Taufik mengatakan, anggaran untuk ajang balap mobil listrik itu tidak ada dalam draf di semua Komisi dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Ia berani memastikan hal ini karena yakin DPRD DKI sudah memeriksanya secara rinci.

Baca Juga: Kasus Lurah Duri Kepa Pinjam Duit Warga, Pemprov DKI Mulai Usut Pihak Lain

"Sekarang pasti ketahuan, karena (pembahasan KUA-PPAS) ini detail. Induk anggarannya (Formula E) sudah gak ada. Kalau induknya enggak ada, ya lepas dong (dari APBD)," kata Taufik.

Menurut Taufik, Pemprov DKI sudah berkomitmen menggunakan dana dari swasta untuk penyelenggaraan Formula E Jakarta. Kecuali uang komitmen yang sudah dibayarkan 2019 lalu.

Karena sudah tak diajukan, maka pecahan anggaran lain untuk kelengkapan acara juga ikut hilang.

"Enggak ada, karena induknya (anggaran) dah enggak ada. Kalau induknya masih ada kan ini tupoksinya ada masing-masing. Sekarang kan induknya gak ada ya lepas dong. Itu kan konsekuensi dari penganggaran," pungkasnya.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) dan Chief Championship Officer Formula E Alberto Longo dalam konferensi pers Jakarta E-Prix 2020 di Lapangan Monas, Jumat (20/9/2019). (Antara/Livia Kristianti)

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta meyakini ajang Formula E kedepannya tidak akan lagi menggunakan APBD.

Baca Juga: Warga Diminta Baca Buku Panduan Banjir, Kenneth PDIP: Apakah Anies Sudah Pasrah?

Ke depannya dana untuk penyelenggaraan ajang balap mobil listrik itu akan mengandalkan sponsor.

Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Widi Amanasto mengatakan, dana APBD yang dipakai hanya dipakai untuk commitment fee Formula E Jakarta saja. Ia menganggap uang yang dikucurkan sebagai modal awal menggelar acara.

"Iya pasti, enggak pakai APBD. Yang sudah dibayarkan kemarin kita pakai untuk modal kita lah untuk awalnya itu. Nanti akan kita gulirkan terus untuk menjadi suatu bisnis baru," ujar Widi di gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (6/10/2021).

Widi bahkan menyatakan sudah banyak sponsor yang ingin mendanai ajang ini. Namun, pihaknya masih mengatur sejumlah hal, seperti trek hingga susunan acara untuk bisa mendapatkan rencana pembiayaan.

"Sponsor sudah menunggu, antrian panjang. Tapi sponsor itu kan pasti liat proposalnya dong. Proposalnya belum ada, kita nyusun proposal, kita jual," jelas Widi.

Meski sudah banyak sponsor mengantre, Widi menyebut proposal belum selesai dibuat. Begitu perencanaan rampung, nantinya akan ada pengajuan ke berbagai pihak.

"Proposalnya menunggu lokasi dulu, kemudian jalurnya seperti apa. Terus sponsor kan juga mau titik ini, titik ini. Nah, itu baru kita susun," tuturnya.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan batik biru) melihat mobil listrik di lintasan balap Formula E di Brooklyn, New York, Amerika Serikat. ANTARA/HO-Instagram/@aniesbaswedan/aa.

Sementara itu, rencana penyelenggaraan Formula E Jakarta dilakukan pada Juni 2022. Dengan waktu yang tersisa, Widi meyakini sponsor tetap akan bisa datang dan memenuhi pembiayaan yang diperlukan.

"Insya Allah saya ada keyakinan, saya orang bisnis, bisa (mendapatkan sponsor)," pungkasnya.

Load More