Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Selasa, 09 November 2021 | 22:42 WIB
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir saat peluncuran Universitas SiberMu di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Rabu 6 Oktober 2021 [SuaraSulsel.id / Antara]

Ia mengatakan para pahlawan mampu menyatukan Tanah Air ini karena mereka selalu meletakkan kepentingan bangsa di atas kepentingan diri, keluarga, dan kroni.

"Para pahlawan melintas batas dengan hadir untuk semua kalangan, dan mereka hadir sebagai sosok-sosok yang meletakkan kepentingan yang lebih luas di atas kepentingan yang lebih sempit. Mereka hadir tidak untuk diri, keluarga, atau kroninya, melainkan untuk kepentingan bangsa dan negara," tutur Haedar.

Selain nilai pengorbanan, lanjut Haedar, para pahlawan juga mengajarkan bahwa ekspresi sikap kenegarawanan yang paling sederhana niscaya ada dalam tindakan jujur baik dalam perkataan maupun perbuatan.

Ketika terdapat kesalahan, menurut dia, para pahlawan dengan gagah berani mengakui kesalahan dan tidak menutupi kesalahan dengan kesalahan yang lain.

Baca Juga: Diktilitbang PP Muhammadiyah Minta Nadiem Cabut Permendikbudristek No 30 Tahun 2021

Seharusnya, sambung Haedar, kebiasaann laku jujur para pahlawan itu menjadi inspirasi dan batu tapal kemajuan untuk bangsa dan negara.

"Para pahlawan adalah kesatria, di saat salah mereka berani mengakui kesalahan, dan tidak menutupi kesalahan dengan kesalahan yang lain. Mereka tidak berdusta namun sangat jujur dengan kehidupan. Jiwa kesatria ini begitu penting," kata Haedar.

Para pahlawan, kata dia, juga telah memberikan keteladanan dalam berbangsa dan bernegara, yaitu kata dan tindakannya tidak pernah pecah kongsi.

"Para pahlawan pada dasarnya hidup sejahtera nan bersahaja, tetap jiwanya seluas samudra bahkan melampauinya. Kata sejalan dengan tindakan, sehingga masyarakat memperoleh obor dan suluh dari sikap, pikiran, cita-cita, langkah, dan jejak para pahlawan," pungkas Haedar. [Antara]

Baca Juga: Ketua Umum PKR Ajak Anak Muda Teladani Pahlawan Slamet Riyadi

Load More