Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Selasa, 23 November 2021 | 20:45 WIB
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo. (Suara.com/M Yasir)

SuaraJakarta.id - Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, pembatasan mobilitas melalui PPKM Level 3 saat perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) demi mencegah potensi gelombang ketiga COVID-19.

Sambodo mencontohkan sejumlah negara di Eropa yang kini dilanda gelombang ketiga COVID-19. Padahal, cakupan vaksinasi telah melampaui 80 persen.

Namun, kata Sambodo, warga di Eropa pada lengah terhadap penerapan protokol kesehatan (prokes).

"Eropa dilanda gelombang ketiga yang lebih parah dari kemarin. Bahkan Austria sudah lockdown, Belanda lockdown, Paris, Australia juga," kata Sambodo dikutip dari Antara, Selasa (23/11/2021).

Baca Juga: Waspada Gelombang Ketiga Covid-19, BIN Sumbar Gempur Vaksinasi di 4 Kabupaten

Dampak gelombang ketiga COVID-19, lanjut Sambodo, tak hanya sekadar pada lonjakan angka positif. Bahkan juga berbuntut kerusuhan massa di sejumlah wilayah

"Di beberapa negara bahkan terjadi kerusuhan antara yang mau lockdown dan yang tidak mau lockdown," ujarnya.

Sambodo pun percaya masyarakat di Indonesia tidak ada yang mau kejadian serupa terjadi di Tanah Air.

"Kita maunya Indonesia seperti sekarang ini, tenang damai semua sehat, ekonomi berjalan, angka Covid bisa ditekan. Maka harus ada pembatasan mobilitas agar pengalaman empiris di negara lain tidak terjadi di Indonesia," tutur Sambodo.

Diketahui, pemerintah pusat berencana menerapkan PPKM Level 3 serentak di seluruh Indonesia mulai 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022.

Baca Juga: Mangkir, Polisi Tangkap Notaris Kasus Mafia Tanah Nirina Zubir di Apartemen Kalibata

Penerapan PPKM Level 3 serentak bertujuan untuk membatasi mobilitas masyarakat sehingga mengantisipasi potensi penyebaran kasus COVID-19 saat libur Nataru.

Load More