SuaraJakarta.id - Pemerintah Kota Tangerang Selatan bersiap menghadapi ancaman gelombang ketiga COVID-19. Salah satunya dengan menambah fasilitas di Rumah Lawan COVID-19 (RLC).
Koordinator RLC Tangsel, dr Suhara Manullang mengatakan, pihaknya sudah menambah jumlah tempat karantina untuk mengantisipasi jika terjadi lonjakan kasus gelombang ketiga COVID-19.
Suhara menerangkan, zona tiga yang dijadikan tempat karantina dibuat dari tenda darurat BNPB. Sebelumnya, tenda tersebut merupakan tempat transit saat terjadi lonjakan gelombang kedua COVID-19.
"Saat gelombang kedua terjadi lonjakan, banyak pasien yang tidak tertolong di rumah. Maka waktu itu rapat dengan Pak Wali saya ngasih pandangan dibuat transit, dibuat tiga tenda. Menghadapi gelombang ketiga ini, tiga tenda itu disiapkan plus ruang poli akan dijadikan ruang tindakan," kata Suhara, Selasa (30/11/2021).
Baca Juga: Wali Kota Benyamin Ungkap Bocoran UMK Tangsel 2022, Bakal Ada Kenaikan
Suhara menuturkan, saat ini tiga tenda tersebut sudah dilengkapi dengan sejumlah fasilitas. Mulai dari tempat tidur, pendingin ruangan hingga televisi.
"Totalnya kami siapkan 36 tempat tidur, jadi menambah kapasitas yang ada. Semula zona 1 dan 2 totalnya 300, ditambah zona 3 ini jadi kapasitas daya tampung hingga 336 bed," tuturnya.
Menurutnya, zona 3 akan dijadikan tempat karantina bagi pasien COVID-19 dengan gejala ringan. Sementara untuk yang gejala berat dan perburukan akan dirujuk ke rumah sakit khusus penanganan COVID-19.
Hal itu, kata Suhara, akan memudahkan penanganan COVID-19 jika terjadi lonjakan kasus nanti. Pihaknya, berperan sebagai penanganan sedangkan pihak Dinas Kesehatan fokus pada testing, tracing dan vaksinasi.
"Treatment-nya itu kami ambil alih. Testing dan tracing tugasnya Dinkes. Namanya virus atau apapun harus dilandaikan kasusnya, tidak ada yang menjamin tidak ada yang tertular. Bukan mendoakan gelombang ketiga, tapi tidak ada yang menjamin tidak akan terjadi gelombang ketiga," ungkapnya.
Baca Juga: Perampok Satroni Rumah Bos Limbah di Tangsel, Satu Penghuni Dikeroyok dan Nyaris Ditusuk
"Kalau ada yang positif, angkut ke RLC biar nggak nularin ke yang lain dan jangan sampai perburukan. Kalau perburukan kita rujuk. Sehingga tidak menimbulkan kepanikan penanganan hingga membludak di rumah sakit," sambung Suhara.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Kasus Covid-19 Turun, RSUD Bontang Mulai Kurangi Jumlah Nakes, Ini Nasibnya
-
Pasien Sembuh Dari Covid-19 di Belitung Timur 5.164 Orang
-
Update COVID-19 Jakarta 30 November: Positif 44, Sembuh 27, Meninggal 0
-
Vaksin COVID-19 Belum Tentu Ampuh Tangkal Varian Omicron? Ini Kata CEO Moderna
-
Covid-19 Varian Omicron Mengancam, Kenapa Virus Corona Bisa Terus Bermutasi?
Tag
Terpopuler
- 8 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Tipe MPV Mei 2025: 7-Seater Harga Mulai Rp30 Jutaan, Pajak Miring
- 3 Pihak Blak-blakan Beri Dukungan untuk Yuran Fernandes, Komdis PSSI Revisi Hukuman
- Rekomendasi 5 Mobil Bekas Murah Meriah untuk Ibu Muda yang Super Aktif! Mulai 65 Jutaan
- Olla Ramlan Resmi Umumkan Lepas Hijab: Pilihan Terbaik Bukan yang Bikin Kita Nyaman
- 10 Pemain Keturunan Bisa Dinaturalisasi Demi Timnas Indonesia Lolos Olimpiade 2028
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Semen Padang Imbang, Dua Degradasi Ditentukan di Pekan Terakhir!
-
Pantas Dipanggil ke Timnas Indonesia, Patrick Kluivert Kirim Whatsapp Ini ke Ramadhan Sananta
-
BREAKING NEWS! Kaesang Pangarep Kirim Isyarat Tinggalkan Persis Solo
-
Danantara Mau Suntik Modal ke Garuda Indonesia yang 'Tergelincir' Rugi Rp1,2 Triliun
-
5 Pilihan HP Murah RAM Besar: Kamera 50 MP ke Atas, Baterai Tahan Lama
Terkini
-
Cepat Klaim! Saldo DANA Kaget Ratusan Ribu di Hari Ahad
-
Akhir Pekan Hoki, Link DANA Kaget Terbaru Siap Diburu, Jangan Sampai Kuota Habis
-
Bupati Dhito dan Gubernur DKI Jakarta Kerjasama untuk Menekan Kemiskinan
-
Pengacara Pelaku Pelecehan Layangkan Somasi, SMK Waskito Serahkan Proses Hukum ke Polisi
-
Jangan Telat! Klaim Saldo DANA Kaget Ratusan Ribu di Momen Jumat Berkah