Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Jum'at, 03 Desember 2021 | 20:02 WIB
Anggota DPRD DKI Jakarta dari F-PDIP Hardiyanto Kenneth. [Ist]

SuaraJakarta.id - Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan (F-PDIP), Hardiyanto Kenneth, meminta Pemprov DKI untuk mulai berikan vaksin booster kepada warga mulai tahun depan.

Hal ini untuk mengantisipasi ancaman munculnya varian baru COVID-19, Omicron, agar kekebalan komunal masyarakat lebih terjaga.

Kent mengingatkan agar Pemprov DKI Jakarta harus lebih waspada terhadap varian Omicron.

"Pemprov DKI harus lebih waspada dengan munculnya varian baru COVID-19, Omicron. Karena Jakarta sempat menjadi episentrum sebaran COVID-19 terbesar di Indonesia, ini yang perlu kita waspadai," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (3/12/2021).

Baca Juga: Pemerintah Berikan Vaksinasi Dosis Ketiga Awal 2022, Ada yang Gratis dan Berbayar

Data menyebutkan, sudah ada 128 orang terinfeksi varian baru dari Afrika Selatan tersebut di sembilan negara. Sementara, kasus baru COVID-19 di Indonesia masih terjadi, terbukti pada 2 Desember 2021 bertambah 311 kasus dan dari jumlah itu 28 kasus di DKI Jakarta.

Kent juga meminta kepada Pemprov DKI Jakarta langsung bergerak cepat untuk memutus mata rantai penyebaran Omicron. Sehingga jangan sampai masuk ke wilayah Jakarta yang kemudian akan kembali merusak tatanan perekonomian warga.

"Saat ini kita tengah di kondisi transisi setelah melewati gelombang kedua COVID-19 dan berada di tengah-tengah merebaknya varian baru, sehingga perlu upaya ekstra untuk menanggulanginya agar tidak kembali terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan," tutur Kent.

Selain itu, Kent juga meminta masyarakat tetap waspada dan kembali mengetatkan protokol kesehatan agar terhindar dari penularan wabah tersebut.

Namun, katanya, tak perlu khawatir berlebihan karena saat ini pemerintah telah melakukan langkah preventif, termasuk menutup bandara untuk warga negara asing (WNA), khususnya dari negara, tempat Omicron terdeteksi.

Baca Juga: Antisipasi Sebaran Omicron, Pemkot Jogja Minta Kesadaran Warga dan Wisatawan Soal Prokes

Namun, Kent meminta kepada pemerintah agar tegas dalam melakukan pemantauan masuknya WNA ke Indonesia, hingga menunjukkan sensitivitas pemerintah terhadap kondisi masyarakat di tengah pandemi COVID-19.

"Saat ini, pemerintah telah melarang masuknya WNA dari negara varian itu terdeteksi ke Indonesia. Namun, saya berharap pemerintah lebih tegas untuk melakukan pemantauan WNA di Bandara Soetta, jangan sampai kecolongan dan adanya pembiaran seperti yang lalu," tutur Ketua Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas) IKAL PPRA Angkatan LXII itu.

Menurut Kent, vaksin dan penerapan protokol kesehatan ketat menjadi kunci dalam mencegah penularan tiap ada varian baru COVID-19 dan menyakini jika keduanya sebagai cara efektif untuk mencegah infeksi varian Omicron.

"Jika kita ambil contoh negara-negara tetangga yang berhasil keluar dari ancaman pandemi, karena melakukan pembatasan ketat dan pergerakan masyarakat, lokalisasi kasus, hingga vaksinasi cepat," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BAGUNA) DPD PDI Perjuangan Provinsi DKI Jakarta itu.

Libur Natal

Selain itu, Kent juga mengimbau kepada masyarakat, khususnya di DKI Jakarta agar menahan diri sejenak jelang libur Natal dan Tahun Baru 2022 karena kerap kali akibat lonjakan mobilitas pada periode tersebut, berdampak pada kenaikan kasus COVID-19.

"Belajar dari pengalaman tahun lalu, lonjakan mobilitas pada periode Natal-Tahun Baru berdampak pada kenaikan kasus, yang menyebabkan pemulihan ekonomi menjadi mundur ke belakang," katanya.

Oleh karena itu, ia menegaskan, agar semuanya bisa menahan diri untuk tidak melakukan tamasya atau liburan keluar kota atau luar negeri agar kasus COVID-19 di Jakarta tidak kembali melonjak, sekaligus antisipasi varian Omicron.

Kent juga meminta kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar tegas dalam menanggulangi penyebaran COVID-19 jelang liburan Natal dan Tahun Baru 2022 dan jangan sampai teledor hingga akhirnya kebobolan.

Load More