Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah | Fakhri Fuadi Muflih
Kamis, 09 Desember 2021 | 22:18 WIB
Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDIP Hardiyanto Kenneth saat memeriksa sumur resapan di Jakarta. [Dok. Hardiyanto Kenneth]

SuaraJakarta.id - Anggota DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tidak membuat kajian yang matang dalam pembuatan sumur resapan. Hasilnya, banyak lubang drainase vertikal itu akhirnya malah membawa masalah bagi masyarakat.

Kenneth mengaku sudah meninjau beberapa lokasi sumur resapan di Jakarta. Sejumlah sumur dikeluhkan warga karena dipasang di jalan dan tidak dirapikan kembali.

"Masyarakat sekitar menyampaikan kepada saya pada saat di lokasi, bahwa proyek tersebut sangat membahayakan pengendara dan sudah banyak yang menjadi korban kecelakaan," ujar Kenneth kepada wartawan, Kamis (9/12/2021).

Seharusnya, kata Kenneth, Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta membuat kajian pemetaan lokasi yang layak dibuat sumur resapan. Selanjutnya, diserahkan kepada kontraktor dan lakukan sosialisasi.

Baca Juga: 5 Fakta Mobil Ketua PSI Terperosok ke Sumur Resapan, Desak Anies Baswedan Minta Maaf

"Saya menilai program Sumur Resapan ini tidak mempunyai perencanaan yang matang," jelasnya.

Menurutnya, kontraktor tidak seharusnya dibebankan kajian pemetaan karena hanya berperan sebagai eksekutor proyek.

Tim kajian dari Dinas SDA, lanjut Kenneth, harus turun ke bawah mendata untuk menentukan titik mana saja yang cocok untuk di pasang sumur resapan.

"Harus ditentukan dari awal, karena Dinas lah yang mempunyai kemampuan dan yang harus mengambil peranan tersebut, seharusnya bukan malah pihak penyedia atau kontraktor yang disuruh menentukan titik pengerjaannya," pungkas politisi PDI Perjuangan ini.

Baca Juga: Mobil Isyana PSI Jeblos ke Sumur Resapan, Wagub DKI Klaim Tutupnya Belum Permanen

Load More