SuaraJakarta.id - Siswi Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang diduga jadi korban pelecehan seksual oleh oknum pegawai honorer Kelurahan Jombang, Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) berjumlah tiga orang. Mereka dilecehkan dalam bentuk pelecehan fisik.
Hal itu diungkapkan Kepala UPTD Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TP2A) Kota Tangerang Selatan Tri Purwanto. Dia mendapati laporan tersebut dari Satgas Perlindungan Anak Kelurahan Jombang.
"Iya sudah masuk laporannya, yang melaporkan ke kita ada pelecehan seksual terhadap siswa yang magang di kelurahan," kata Tri saat dikonfirmasi SuaraJakarta.id, Rabu (15/12/2021).
Tetapi, hingga saat ini pihaknya belum mendapati keterangan lengkap soal kronologis pelecehan seksual yang dilakukan oknum pegawai honorer Kelurahan Jombang.
"Kita belum dapat informasi lengkap, lagi klarifikasi dulu ke yang bersangkutan dan satgas, karena mereka yang tahu. Jadi nanti kalau sudah kita klarifikasi dan panggil orang tuanya juga, kita panggil juga pelakunya nanti baru proses selanjutnya bagaimana," terang Tri.
Tri menyebut, dari laporan yang didapat ada tiga siswi yang diduga jadi korban pelecehan seksual di lingkungan kelurahan itu. Mereka semua, lanjut Tri, masih di bawah 18 tahun.
"Korbannya ada tiga siswi, usianya masih di bawah 18 tahun. Antara 16 dan 17 tahun," sebutnya.
Mereka, kata Tri, mendapat perlakuan pelecehan seksual berupa sentuhan fisik di bagian sensitif wanita.
"Pelaku megang bagian area sensitif, informasinya begitu. Tapi dari anaknya juga belum cerita secara detail," ungkapnya.
Baca Juga: Unsri Tunggu Keputusan Hukum Tetap, Pecat Dosen Cabul
Tri juga menyayangkan pihak sekolah yang sudah mempertemukan terduga pelaku dengan para korban di sekolah.
Menurutnya, pertemuan itu justru akan menambah trauma para korban dan membuat korban tertekan. Sehingga tak bisa leluasa bercerita soal pelecehan seksual yang dialami.
"Katanya pihak sekolah sudah memfasilitasi pelaku dan korban. Tapi kan saya bilang itu rawan banget, gimana anaknya nggak trauma. Itu dia yang kita sayangkan dari pihak sekolah, makanya kita ambil alih. Besok kita panggil satgasnya untuk cerita kronologis yang jelasnya dan mengabari si orang tuanya karena katanya orang tuanya belum tahu," paparnya.
Kontributor : Wivy Hikmatullah
Berita Terkait
-
Tembok Bungkam Polisi di Kasus Penjarahan Bintaro? Identitas Pelaku Jadi Misteri Besar
-
Polisi Jadwalkan Pemeriksaan Rektor UNM Hari Ini, Apa Kata Komnas Perempuan?
-
Dosen Diduga Korban Pelecehan Rektor UNM Mulai Dapat Tekanan
-
Polisi Mulai Selidiki Dugaan Pelecehan Seksual Rektor UNM ke Dosen
-
Diduga Lakukan Pelecehan Seksual, Rektor UNM: Saya Akan Lapor Balik
Terpopuler
- Berapa Tarif Hotman Paris yang Jadi Pengacara Nadiem Makarim?
- Upgrade Karyamu! Trik Cepat Bikin Plat Nama 3D Realistis di Foto Miniatur AI
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Pelatih Irak Soroti Kerugian Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Cara Buat Foto Miniatur Motor dan Mobil Ala BANDAI dengan AI yang Viral di Medsos!
Pilihan
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
8 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Terbaik September 2025, Baterai Awet Kamera Bening
-
Harga Emas Naik Terus! Emas Antam, Galeri24 dan UBS Kompak di Atas 2 Juta!
-
Tutorial Dapat Phoenix dari Enchanted Chest di Grow a Garden Roblox
Terkini
-
Titik Rawan Jakarta Barat Dijaga Ketat! Polres Kerahkan Personel Gabungan
-
Misteri Nama Baru Halte Senen Sentral: Mengapa "Jaga Jakarta"? Ini Kata Pemprov
-
Rahasia Kepulauan Seribu: Kenapa Jadi Primadona Libur Warga Jakarta?
-
Polisi Tetapkan Sembilan Tersangka Perusakan Polsek dan Polres Jakarta Timur
-
Dulu Tak Layak, Puluhan Rumah di Tangerang yang Dibedah Bikin Warga Semringah