Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Rabu, 22 Desember 2021 | 07:05 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan) saat menghadiri tahlil dan doa untuk almarhum Abraham Lunggana atau Haji Lulung di Jalan EE Sukabumi Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin (20/12/2021). [Ist]

SuaraJakarta.id - Pihak keluarga Abraham Lunggana atau Haji Lulung menggelar tahlilan hari ke-7 untuk almarhum pada, Senin (20/12/2021). Turut hadir dalam tahlilan tersebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Anies mengungkapkan bahwa almarhum Haji Lulung merupakan ikon tokoh Betawi di tingkat nasional yang akan diingat khalayak sepanjang waktu.

"Beliau adalah ikon tokoh Betawi di tingkat nasional. Karenanya, ada banyak pelajaran yang bisa diambil dari sosok Haji Lulung," kata Anies dalam keterangannya, Selasa (21/12/2021).

Anies mengatakan, satu hal yang paling menonjol dari sosok Haji Lulung adalah sikapnya yang istiqamah dalam berpolitik.

Baca Juga: Anggap Anies Tak Lakukan Kajian karena Revisi UMP DKI, PDIP: TGUPP Kerjanya Opo?

Di mana, lanjut Anies, almarhum akan menjalankan apa yang menjadi keyakinannya, konsisten dalam bersikap, serta berani mengambil keputusan.

"Almarhum kalau sudah yakin langsung jalan, meskipun risikonya berat," kata Anies.

Kedekatan antara Anies dan Haji Lulung mulai intens saat momen Pilkada DKI Jakarta 2017 silam. Saat itu, Haji Lulung harus rela kehilangan kursi pimpinan DPRD DKI Jakarta sekaligus dipecat dari posisinya sebagai Ketua DPW PPP Jakarta, lantaran menolak arahan partainya yakni mendukung petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

"Beliau bekerja luar biasa, keliling Jakarta dengan cara silent. Pak Riano (P Ahmad) adalah saksi perjalanan perjuangan Haji Lulung saat itu," ucap Anies.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ikut menyalatkan jenazah Haji Lulung di Masjid Al-Anwar. (Suara.com/Fakhri)

Didokumentasikan Dalam Sebuah Buku

Baca Juga: Revisi UMP Jakarta 2022 Dinilai Bikin Gaduh, DPRD Bakal Panggil Pemprov DKI

Anies pun mengusulkan agar perjalanan hidup dan karier politik Haji Lulung didokumentasikan dalam sebuah buku untuk diambil hikmahnya.

Menurut Anies, semua catatan perjalanan hidup Haji Lulung akan menjadi hikmah bagi masyarakat Jakarta.

"Haji Lulung sebagai pribadi yang mengajarkan sikap konsisten dalam menjaga satunya kata dengan perbuatan, ini kalau bisa didokumentasikan," ucap Anies.

Anies menceritakan, bermula dari tokoh lokal di Tanah Abang, Haji Lulung kemudian menjelma menjadi pimpinan legislatif di DPRD DKI selama dua periode (2009-2014 dan 2014-2019) hingga pada Pileg lalu melenggang ke Senayan menjadi legislator di DPR RI.

Haji Lulung juga tercatat pernah memimpin organisasi wadah putera-puteri veteran pejuang kemerdekaan sebagai Ketum Pemuda Panca Marga (PPM).

Hingga akhir hayatnya, Haji Lulung bahkan menyandang status sebagai orang nomor satu di Bamus Betawi, sebuah organisasi induk masyarakat Betawi se-Jakarta.

"Jadi, lingkarannya Haji Lulung itu banyak sekali dan sangat luas, beliau ada di lingkaran Bamus Betawi, PPM, hingga PWNU DKI dan tentunya PPP," ucap Anies.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan seusai ikut memakamkan jenazah Haji Lulung di TPU Karet Bivak. (Suara.com/Fakhri)

Momen Berkesan

Anies juga mengaku memiliki banyak momen berkesan bersama Haji Lulung yang disebutnya kebaikan Haji Lulung tersebar luas di Jakarta. Bahkan yang bersangkutan hampir tidak pernah berbicara tentang kepentingan dirinya sendiri.

"Jadi, kalau mau melihat orang baik atau tidak, lihatlah saat dia meninggal. Sekarang kita tahu betapa besar kebaikan yang dilakukan Haji Lulung. Hari Selasa kemarin ribuan orang berhujan-hujan datang mengantar jenazah ke TPU Karet Bivak, mulai dari tokoh sampai rakyat semuanya berbasah-basahan. Semuanya datang untuk mengantar Almarhum ke liang lahat," tutur Anies.

Diketahui, Haji Lulung meninggal dunia di usia 62 tahun. Ketua DPW PPP DKI Jakarta itu wafat di RS Harapan Kita, Jakarta, Selasa (14/12/2021), karena sakit jantung.

Load More