Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Selasa, 28 Desember 2021 | 22:50 WIB
Kondisi bus TransJakarta yang mengalami tabrakan di Cawang, Jakarta, Senin (25/10/2021). [Dok. Satlantas Polres Metro Jaktim]

SuaraJakarta.id - Plt Kepala Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) Riyadi membantah pencopotan Prasetia Budi dari jabatan Direktur Operasional TransJakarta merupakan buntut dari rentetan kecelakaan TransJakarta, beberapa waktu lalu.

Riyadi mengungkapkan pemberhentian Prasetia Budi setelah melalui proses evaluasi untuk meningkatkan kinerja TransJakarta.

"Iya, ini hasil evaluasi panjang ya. Setelah melalui evaluasi untuk mendorong peningkatan kinerja dan kualitas layanan, perlu ada penyegaran direksi," kata Riyadi, Selasa (28/12/2021).

"Sebetulnya evaluasinya sudah lama. Kita melakukan evaluasi rutin, berkesinambungan. Semua BUMD kita lakukan evaluasi," sambungnya.

Baca Juga: Setelah Rentetan Kasus Kecelakaan Bus, Anies Copot Direktur Operasional TransJakarta

Menurut Riyadi, investigasi kecelakaan TransJakarta yang dilakukan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) tidak mengeluarkan rekomendasi pemberhentian jajaran direksi TransJakarta.

"KNKT tidak merekomendasikan personal ya. KNKT merekomendasikan aspek teknis, keselamatan saja. Jadi, KNKT tidak merekomendasikan ganti ini, ganti itu. Rekomendasi KNKT terkait aspek keselamatan transportasi," ungkapnya.

Saat ini jabatan Direktur Operasional TransJakarta diisi oleh mantan Direktur Operasi PT Hutama Karya (Persero), M Indrayana.

Riyadi menyebut, ada peluang rotasi jabatan direktur setelah Indrayana bergabung di TransJakarta.

"Jadi, nanti setelah pergantian, akan ada rotasi. Jadi, yang memegang operaisonal yang sudah punya pengalaman di transportasi," ujar dia.

Baca Juga: Pastikan Ancol Tidak Biayai Formula E, BP BUMD DKI: Tempat Saja

Load More