Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Kamis, 30 Desember 2021 | 14:06 WIB
Kepala SMPN 6 Tangsel Mardi Yuana Abdillah menunjuk plafon kelas yang ambrol akibat dimakan usia, Kamis (30/12/2021). [SuaraJakarta.id/Wivy Hikmatullah]

Namun, rencana itu tak terlaksana lantaran anggaran pembangunan yang sudah dicanangkan dialihkan untuk penanganan COVID-19.

Mardi menyebut, sebetulnya kondisi sekolah yang memprihatinkan itu sudah diketahui oleh dinas, wali kota hingga DPRD. Tapi, tak kunjung dilakukan perbaikan karena terkendala anggaran.

Mardi mengaku, dengan kondisi atap kelas rawan ambruk itu, dirinya merasa cemas memikirkan keselamatan para siswanya. Dia berharap, segera dilakukan perbaikan dari pemerintah karena sudah mendesak.

"Setiap hari saya cemas, khawatir ada siswa yang tertimpa reruntuhan atap ruang kelas atau genteng. Kalau sampai terjadi, kepala sekolah lagi yang disalahkan. Kita berharap segera ada perbaikan," pungkasnya.

Baca Juga: Bolehkan Nobar Final Piala AFF 2020, Satpol PP Tangsel: Terpenting Gak Bertumpuk

Kontributor : Wivy Hikmatullah

Load More