Modal Kuat Airin di Pilkada DKI versi Taufik Gerindra: Enggak Gaduh, Cerdas dan Cantik

SuaraJakarta.id - Setelah tak lagi menjabat sebagai kepala daerah, mantan Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany kekinian ramai diperbicangkan menjadi salah satu kandidat yang layak maju dalam Pilkada DKI Jakarta.

Mencuatnya nama Airin sebagai salah satu calon yang cocok berkontestasi pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta pertama kali dihembuskan oleh Wakil Ketua DRPD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra, Mohamad Taufik.

Taufik mengatakan, ada alasan kuat mengapa dirinya menyebut nama Airin sebagai salah satu sosok yang berpeluang maju di Pilkada DKI Jakarta 2024.

Penilaiannya terhadap sosok Airin, tak lepas dari rekam jejak yang bersangkutan yang dinilai berhasil memimpin Kota Tangerang Selatan (Tangsel) selama 10 tahun atau dua periode.

Baca Juga: Minta Anies Baswedan Tak Nyapres, Politisi Gerindra Sarankan Maju Lagi di Pilkada

"Saya kira kan kita harus menginventarisir para tokoh yang pernah menjadi wali kota dan sukses. Airin salah satunya, karena dia jadi wali kota di teritori wilayah Jakarta. Tangsel itu ibarat Jakarta kecil dan Airin sukses di situ," kata Taufik kepada SuaraJakarta.id, Selasa (4/1/2022).

Selain kinerja saat memimpin Kota Tangsel, Taufik juga menilai kepribadian Airin sebagai sosok perempuan yang tidak hanya cantik, tapi juga cerdas.

"Saya melihat bahwa Airin sosok perempuan yang tenang dalam memimpin, enggak gaduh, cerdas dan cantik. Itu kan nggak bisa dipungkiri, kita mesti jujur melihat itu," ungkap Taufik.

"Tapi di samping kecantikannya, dia orang yang penuh kesabaran. Diterpa apapun soal keluarganya dia tetap teguh. Ini modal kuat untuk memimpin suatu pemerintahan yang lebih luas," sambung Taufik.

Taufik melanjutkan, jika Airin tertarik maju dalam Pilkada DKI 2024, maka harus mulai memperkenalkan diri ke warga Jakarta dari sekarang. Sehingga, sosoknya semakin dikenal luas oleh warga Ibu Kota.

Baca Juga: Elektabilitas Mengalami Tren Kenaikan, AHY Disebut Belajar dari Kegagalan di Pilkada DKI

"Kalau dia mau maju ya mesti mempersiapkan memperkenalkan diri di Jakarta, modalnya dia punya. Karena itu saya mendorong mungkin kelompok lain juga, untuk menginventarisir sehingga publik bisa menilai dan menelusuri rekam jejaknya. Jangan nanti sudah 2023 baru muncul," paparnya.