Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Rabu, 05 Januari 2022 | 15:28 WIB
Komedian Narji bersama istrinya usai konferensi pers jadi kader PKS di DPD PKS Tangsel, Setu, Rabu (5/1/2022). [SuaraJakarta.id/Wivy Hikmatullah]

SuaraJakarta.id - Komedian Sunarji atau dikenal Narji mantap memutuskan gabung ke Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Padahal sebelumnya Narji sempat berkomunikasi dengan sejumlah partai lainnya.

Narji membeberkan alasan mantap menjadi kader PKS ketimbang partai lainnya. Salah satunya ingin memperbaiki diri.

"PKS ini partai yang tagline-nya luar biasa. Rahmatan lil alamin, memang seperti itu. Jadi saya masuk PKS ini akan jadi kampus pribadi saya memperbaiki diri," kata Narji dalam konferensi pers di kantor DPD PKS Tangsel, Rabu (5/1/2022).

Narji mengatakan, sudah mengenal PKS sejak lama. Menurutnya, PKS memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan partai lainnya.

Baca Juga: Narji Minta Maaf Sempat Dukung Jenderal Dudung, Kuasa Hukum Habib Rizieq: Alhamdulillah

Narji membagikan kisahnya yang tersentuh sikap tetangganya yang merupakan salah satu kader PKS yang membantu dirinya saat terpapar COVID-19 tahun lalu.

Padahal, kata Narji, tetangganya itu hanya tukang kayu. Selama ia isolasi mandiri, setiap hari tetangganya itu memberi bubur dan obat-obatan yang digantungkan di pagar rumahnya.

"Saya merasakan betul apa yang kader lakukan di masyarakat. Waktu Januari tahun lalu terpapar COVID-19, ada satu kader PKS yang menggantungkan bubur dan obat-obatan di pagar. Dia tukang kayu. Ternyata saya renungi berdua sama istri, ternyata kader PKS itu diajarkan untuk peka kejadian sosial," ungkapnya.

Presiden PKS Ahmad Syaikhu saat melantik Narji resmi jadi Anggota PKS, Minggu (19/12/2021)

Narji pun turut membeberkan kedekatan dirinya dengan sejumlah partai politik lainnya sebelum akhirnya mantap jadi kader PKS.

Dia mengaku, memang sempat berkomunikasi dan datang ke sejumlah kantor partai. Antara lain Demokrat, Gerindra, PAN, dan PSI.

Baca Juga: Soal Peleburan Eijkman ke BRIN, Legislator PKS: Amburadulnya Manajemen Pemerintah Terlihat

"Saya belajar bahwa semua partai itu sekolah buat saya. Namanya sekolah yang baik itu, sebelum memutuskan itu lihat sekolah yang cocok sama kemampuan, kapasitas kita, cocok dengan pribadi," ungkapnya.

"Saya pernah komunikasi dengan PAN, teman-teman Demokrat, teman-teman PSI datang ke rumah ngobrol. Tapi saya kan berprinsip kehadiran saya silaturahmi dan diskusi menambah wawasan buat saya," sambung Narji.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

Load More