Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah | Fakhri Fuadi Muflih
Rabu, 12 Januari 2022 | 20:51 WIB
Kepala Dinkes DKI Jakarta Widyastuti. [ANTARA/Livia Kristianti]

SuaraJakarta.id - Kasus COVID-19 di Jakarta belakangan ini mengalami lonjakan. Tercatat per 12 Januari 2022, kasus aktif COVID-19 di Jakarta sudah menyentuh 2.752 pasien.

Tak hanya itu, kasus varian baru virus Corona B.1.1.529 atau Omicron, juga sudah di atas 400 kasus.

Menanggapi situasi ini, Kepala Dinkes DKI Jakarta Widyastuti mengaku sudah bersiaga untuk menghadapi jika kasus COVID-19 kembali meroket.

Pihaknya juga mempertimbangkan berbagai masukan dari para ahli sebelum mengambil kebijakan.

Baca Juga: Update COVID-19 Jakarta 12 Januari: Positif 412, Sembuh 143, Meninggal 0

"Jadi kita tetap mendengarkan pendapat para ahli dan tetap siaga," ujar Widyastuti di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Rabu (12/1/2022).

Widyastuti pun meminta masyarakat tidak perlu panik dengan situasi saat ini.

COVID-19 varian Omicron memang dikenal cepat menular. Tapi memiliki risiko fatalitas yang rendah.

"Kami sih tetap mengimbau bahwa tidak usah panik. Omicron adalah varian yang memang relatif baru dan dengan tingkat penularan yang cukup cepat," ungkap Widyastuti.

Sejauh ini, Omicron diperkirakan belum akan membuat banyak korban berjatuhan seperti di bulan Juni-Juli 2021 lalu.

Baca Juga: WHO: Omicron Bisa Sebabkan Kondisi Fatal pada Orang yang Tidak Divaksinasi

"Untuk menjadi berat itu sepertinya secara teori dan berbagai pengalaman tidak seperti yang Delta, dengan harapan bahwa bisa sembuh lebih cepat," pungkas Widyastuti.

Load More